Aturan Baru Naik Pesawat, Sudah Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Tak Perlu Tes PCR
Update | 31 Agustus 2021, 15:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah kembali memberikan kelonggaran persyaratan perjalanan menggunakan pesawat udara di wilayah Jawa-Bali selama kebijakan PPKM level 2-4 diterapkan.
Melansir dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021, kini penumpang yang ingin bepergian menggunakan pesawat di Jawa-Bali dan sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap atau dua dosis, tidak wajib menggunakan tes RT-PCR.
Mereka hanya perlu menunjukkan surat keterangan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maskimal 1x24 jam sebelum keberangkatan atau H-1.
"Untuk perjalanan dengan pesawat udara antar kota atau kabupaten di dalam Jawa-Bali dapat menunjukkan hasil negatif Antigen (H -1) dengan syarat sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua," tulis aturan tersebut yang dikutip Selasa (31/8/2021).
Sementara bagi penumpang pesawat dengan penerbangan domestik antar bandara di wilayah Jawa-Bali yang masih mendapatkan vaskinasi Covid-19 dosis pertama, diwajibkan menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes swab PCR dalam kurun waktu H-2.
Kemudian untuk penerbangan dosmetik dari luar wilayah Jawa dan Bali ke bandara di Jawa dan Bali, begitu juga sebaliknya, diwajibkan menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama.
Baca Juga: Aturan Kegiatan di Area Publik dan Tranportasi Selama Perpanjangan PPKM Level 3 Jakarta
Tak hanya itu, penumpang pesawat juga harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes PCR dalam kurun waktu H-2.
Sehingga perlu diingat, bahwa kelonggaran syarat negatif Covid-19 dengan rapid test antigen tanpa perlu tes RT-PCR hanya berlaku bagi penumpang yang sudah vaksinasi dosis lengkap dan melakukan penerbangan antar kota atau kabupaten di dalam Jawa dan Bali.
Seperti diketahui, pemerintah kembali memperpanjang PPKM level 2-4 di Jawa dan Bali hingga 6 September 2021, namun dengan penurunan level di sejumlah kabupaten/kota dan wilayah anglomerasi.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV