Dokter Reisa Minta Penyintas Covid-19 untuk Rutin Konsultasi ke Dokter
Kesehatan | 28 Agustus 2021, 06:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro meminta kepada penyintas Covid-19 agar rutin melakukan konsultasi dengan dokter.
Hal ini, kata Reisa, penting dilakukan untuk menghindari adanya efek long Covid dan mengendalikan penyakit komorbid.
Untuk diketahui, long Covid-19 merupakan kondisi saat seseorang masih mengalami gejala berkelanjutan meski sudah dinyatakan negatif Covid-19.
"Pertahankan terus melakukan konsultasi dengan dokter, baik dokter yang sudah pernah menangani saat terkonfirmasi Covid-19 maupun melalui telemedicine," kata Reisa dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/8/2021).
Reisa mengungkapkan semua orang yang tertular virus corona berpotensi mengalami sindrom post-Covid atau long Covid.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, mengungkapkan sekitar seperempat penyintas di dunia mengalami gejala yang berlanjut selama setidaknya satu bulan. Sementara satu di antara 10 penyintas, masih belum sehat penuh setelah 12 pekan.
"Kalau merasa masih ada gangguan kesehatan yang masih berlanjut, maka segera konsultasi ke dokter, cari saran untuk mengendalikan dan menyembuhkannya," tegasnya.
Baca Juga: Simak! Berikut Tips Satgas bagi Penyintas Covid-19 agar Tak Alami Gejala Long Covid
Konsultasi yang rutin, lanjut Reisa, dapat memembantu dokter untuk menyarankan tindakan yang tepat apabila gejala-gejala tersebut tetap bertahan, termasuk memahami apakah penyakit atau kondisi penyerta lainnya ikut memperngaruhi kondisi pasca Covid-19.
"Kepala tim perawatan klinis WHO Dr Janet Diaz juga mengatakan yang mengalami long Covid harus segera mencari perawatan," ujarnya.
Sementara itu, Reisa menuturkan peneliti dan tenaga medis hingga kini masih melakukan penelitian perihal gejala berkelanjutan ini. Mengingat, durasi atau berapa lama long covid yang diderita usai pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga belum jelas.
"Ada yang menyebutkan (durasi long covid) tiga bulan, enam bulan, ada berpotensi sembilan bulan. Maka perlu penelitian yang lebih lanjut," ungkapnya.
Sebelumnya, dia juga mengatakan, menurut beberapa literatur penelitian, diperkirakan ada kurang lebih 200 gejala yang dikenali pada gejala long Covid-19.
Gejala itu termasuk kelelahan, kemudian ada juga yang batuk berkepanjangan, ada yang nyeri dada dan otot, ada yang mengalami sesak nafas dan mengalami disfungsi kognitif.
Baca Juga: Berikut 13 Gejala ‘Long Covid’, Bisa Bertahan Berbulan-bulan
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV