Megawati Tegur Kader PDIP yang Ikut Hamburkan Anggaran di Tengah Pandemi Covid-19
Politik | 27 Agustus 2021, 08:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus seragam anggota DPRD Kota Tangerang hingga mobil dinas baru pejabat menjadi sorotan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Megawati mengingatkan kader PDIP yang menjadi pejabat publik untuk lebih mengedepankan kepentingan rakyat, dan tidak ikut arus yang tidak ada kaitannya dengan hajat hidup orang banyak.
Ia juga memastikan telah memberi teguran kepada kader PDIP di DPRD Kota Tangerang terkait kasus pemesanan seragam yang sempat menyita perhatian publik lantaran nilainya mencapai Rp675 juta.
Baca Juga: Megawati Larang Kader PDIP Bicara Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden untuk 2024
“Kemarin saya memberi teguran di Banten yang heboh mengenai pemesanan pakaian seragam. Sampai lima macam. Saya itu sampai mikir. Iki opo to yo? Kenapa sih hidup sederhana saja? Hidup sederhana itu sebetulnya apa sih? Jangan nyusahi rakyat," ujar Megawati saat memberikan sambutan pada Trisakti Tourism Award Desa Wisata 2021 yang disiarkan di kanal Youtube PDIP, Kamis (26/8/2021).
Megawati menilai anggaran pembelian seragam anggota DPRD Tangerang sebenarnya bisa ditunda dan dialihkan ke hal lain yang menyangkut kepentingan masyarakat, seperti untuk keperluan mendukung vaksinasi Covid-19.
"Sekarang yang harus betul dimaksimalkan itu adalah yang namanya untuk vaksinasi. Kan begitu. Itu kecerdasan berpikir lho," ujar Megawati.
Lebih lanjut Megawati juga menyoroti pejabat yang ingin membeli mobil dinas baru di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Perkara Louis Vuitton, Pemenang Tender Baju Dinas Siap Gugat DPRD Kota Tangerang
Ia menilai seharusnya pejabat tersebut bisa menggunakan mobil yang sudah ada karena pengadaan mobil baru tidak mendesak.
Menurut Megawati saat menjabat Presiden ke-5 RI, ia melarang menteri-menterinya untuk membeli mobil baru.
"Menteri-menteri saya pakai mobil itu-itu saja. Saya tidak bolehkan. Tidak, anggarannya entar dulu. Dialihkan saja," ujar Megawati.
"Jadi maunya kita itu opo to sebagai pemimpin? Gitu lho. Mau mejeng kah atau benar mau membaktikan diri dari sisi pemerintahan Republik Indonesia ini?" sambung Megawati.
Baca Juga: Beli Mobil Dinas Mercy Seharga Rp 2,5 M di Tengah Pandemi, Bupati Polman Sulbar Dikritik
Megawati kemudian menyinggung para pejabat yang lupa diri ketika telah terpilih menjadi pemimpin.
"Karena orang bisa berubah lho. Tadinya berniat baik tapi setelah mulai melihat kursinya, kalau orang Jawa bilang mentul-mentul, kursinya tidak bobrok, enak, wah kok rupanya enak juga ya, lupa diri, ada," ujar Megawati.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV