Besok Ada Fenomena Blue Moon, Mengapa Bisa Terjadi dan Seberapa Langka?
Peristiwa | 21 Agustus 2021, 21:32 WIBAndi menuturkan, pada tahun-tahun tertentu, bulan Februari tidak mengalami sama sekali bulan purnama atau disebut Bulan Hitam (Black Moon). Bulan Hitam memungkinkan terjadi jika pada Januari dan Maret terjadi Bulan Biru.
Bulan Biru yang terjadi dua kali dalam setahun disebut sebagai Bulan Biru Ganda (Double Blue Moon), dan tidak harus terjadi pada bulan Januari dan Maret saja, tapi bisa terjadi untuk bulan lainnya.
“Fenomena ini cukup langka terjadi, antara tiga hingga lima kali dalam satu abad,” ujar Andi.
Fenomena Bulan Biru Ganda terakhir kali terjadi pada 2018 dan 1999, serta akan kembali terjadi pada 2037, 2075 (tidak dialami Amerika Selatan, Eropa, Afrika dan Australasia) dan tahun 2094.
Baca Juga: Fenomena Warna Sungai Berubah Jadi Hijau, Dinas Lingkungan Hidup Lakukan Penelitian Sampel
Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru, tambah Andi, dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer.
Andi memaparkan, abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan bulan purnama tampak kebiruan.
Adapun Bulan Biru Musiman dan Bulan Biru Bulanan, terkadang dapat terjadi di tahun yang sama.
Dalam rentang waktu tahun 1550 hingga 2650, telah terjadi 20 kali Bulan Biru Musiman sekaligus Bulan Biru Bulanan di tahun yang sama.
Terakhir kali terjadi pada tahun 1934 dan akan terjadi berikutnya pada tahun 2048.
Dalam periode yang sama, telah terjadi 21 kali Bulan Biru Musiman dan dua Bulan Biru Bulanan di tahun yang sama.
Bulan Biru Musiman terakhir kali pada tahun 1961 dan akan terjadi berikutnya pada tahun 2143.
Bulan Biru Musiman yang terjadi dua kali dalam setahun menjadi hal yang mustahil, sebab membutuhkan 14 bulan purnama di tahun yang sama.
Baca Juga: Mengenal Dmitri Vrubel, Pelukis ‘Bruderkuss’: Lukisan Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah
Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV