> >

Ini Dia Nama-Nama Prajurit Elite TNI AU yang Kawal Evakuasi WNI di Afghanistan

Sosok | 21 Agustus 2021, 16:39 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) menemui para penerbang dan awak pesawat yang terlibat dalam operasi evakuasi WNI di Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021). (Sumber: ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AU)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Suksesnya misi evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Afghanistan tak dapat dilepaskan dari kinerja pasukan TNI Angkatan Udara (AU), Satbravo-90 Paskhas, yang hebat.

Satbravo-90 Pashkas adalah satuan antiteror milik Paskhas TNI AU. Sedangkan Paskhas merupakan pasukan elite yang dimiliki TNI AU.

Dalam operasi kemanusian itu, Satbravo-90 Paskhas mengerahkan enam anggota yang juga dibantu oleh beberapa prajurit TNI yang menjadi awak pesawat, anggota Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: Kehebatan Pasukan Elite TNI Evakuasi WNI di Afghanistan Bikin Kasau Bangga

Keenam prajurit elite TNI AU tesebut yaitu Kapten Pas Galih Pinto Nugroho, Serda Trenggono, Serda Yudi Aji Widagdo, Kopda Umar Haris, Praka Aidil Artawijaya, dan Praka Ilham Dwi Laksana.

Lalu yang menerbangkan pesawat militer TNI AU Boeing 737 seri 400, Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma adalah Letkol Pnb Ludwig Bayu dan Mayor Pnb Mulyo.

Keduanya dibantu oleh sepuluh awak pesawat, yakni Kapten Pnb Sang Made K Y, Lettu Pnb R P Pratama A, Lettu Pnb Andhika, Letda Tek Suparno, Letda Tek Yusuf Affandi, Letda Andromeda, Serka Priyan Wahyu, Serka Riyan Agieta, Serka Budi R, dan Pratu Yulio A.

Semua yang bertugas dalam misi tersebut berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 06.00 WIB.

Rute penerbangan dari Jakarta, lanjut ke Aceh, Kolombo di Sri Lanka, Karachi di Pakistan, Islamabad di Afghanistan, dan mendarat di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

Namun, pesawat evakuasi dari Indonesia tidak serta-merta langsung mendapat izin mendarat dari otoritas. Hingga akhirnya, Jumat (20/8/2021), izin pendaratan pun diberikan.

Setelah mendarat, proses evakuasi segera dijalankan dan berlangsung selama dua jam, lebih lama dari rencana awal yakni 30 menit.

Tanpa banyak membuang waktu, ketika semua proses evakuasi telah dirampungkan, pesawat militer Indonesia lantas lepas landas dari Bandara Hamid Karzai.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU