> >

Panglima TNI: Evakuasi WNI di Kabul Banyak Masalah di Lapangan yang Kami Hadapi

Peristiwa | 21 Agustus 2021, 09:17 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Sumber: Puspen Mabes TNI)

Baca Juga: 5 WN Filipina dari Afghanistan Turut Dievakuasi Bersama WNI, Menlu: Ini Kewajiban Kemanusiaan

Menteri Luar Negeri RI menerangkan, kerumitan yang dihadapi oleh tim evakuasi untuk mengurus izin lintas udara dan izin pendaratan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

Izin pendaratan sempat diberikan pada 19 Agustus 2021 pukul 04.10, tetapi izin itu ditarik oleh otoritas setempat karena situasi yang tidak kondusif.

Izin pendaratan pun diberikan oleh otoritas di Kabul pada 20 Agustus dini hari, dan pesawat TNI AU mendarat di Bandara Hamid Karzai pada 05.17 waktu setempat.

"Proses evakuasi mulanya direncanakan berlangsung selama 30 menit, tetapi operasi itu pun berjalan selama dua jam," ujar Retno Marsudi.

Pesawat TNI AU pun menempuh rute yang sama sampai akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB.

Persiapan Matang

Retno juga mengakui bahwa proses evakuasi 26 WNI dari Afghanistan dirancang dan dipersiapkan dengan secara hati-hati dan low key.

"Rencana evakuasi ini dirancang dan dipersiapkan dengan matang selama beberapa hari secara hati-hati dan low key," kata Retno. 

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa kehati-hatian dan sifat low key ini diperlukan mengingat adanya dinamika lapangan yang sangat tinggi dan situasi yang 'sangat cair'.

"Semua kehati-hatian ini harus kita lakukan demi keselamatan WNI dan evacuee lainnya serta demi kelancaran misi evakuasi secara keseluruhan," tegas Retno. 

Baca Juga: Jadi Buruan Taliban dan Ditolak Inggris, Penerjemah Afghanistan: Saya akan Dibunuh

Retno juga bersyukur seluruh WNI yang dievakuasi dari Afghanistan dapat mendarat dengan selamat di Tanah Air. 

Menurut dia, 26 WNI tersebut terdiri dari 16 staf KBRI Kabul dan 10 WNI non staf KBRI.

Sementara 7 warga negara non WNI yang turut dibantu pemerintah Indonesia untuk keluar dari negara tersebut, terdiri dari 5 warga negara Filipina dan 2 warga negara Afghanistan (Suami dari WNI dan staf lokal KBRI).

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU