> >

Tak Cuma Mural Jokowi 404 Not Found , Ini 7 Karya Seni Kontroversial yang Meresahkan Orang

Budaya | 14 Agustus 2021, 22:54 WIB
Lukisan Caravaggio berjudul St. Matthew and The Angel yang kontroversial. (Sumber: History.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi sedang memburu pembuat mural 'Jokowi 404: Not Found'. Mural itu dianggap melecehkan Presiden Jokowi yang disebut sebagai lambang negara. 

“Tetap dilidik (penyelidikan) itu perbuatan siapa. Karena bagaimanapun, itu kan lambang negara, ya,” ujar Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim, Jumat (13/4/2021).

Ia mengatakan, pihaknya akan bergerak langsung tanpa menunggu laporan karena presiden sebagai panglima tertinggi TNI-Polri tak boleh dilecehkan.

“Banyak yang tanya tindakan aparat apa? Presiden itu panglima tertinggi TNI-Polri, itu lambang negara. Kalau kita sebagai orang Indonesia, mau pimpinan negara digituin? Jangan dari sisi yang lain kalau orang punya jiwa nasionalis,” ucapnya.

Baca Juga: Polisi Buru Pembuat Mural 'Jokowi 404 Not Found', Undang-Undang Tidak Sebut Presiden Lambang Negara

Bukan kali ini saja karya seni mengundang kontroversi dan membuat orang marah. Berikut 7 karya seni kontroversial yang mengundang kemarahan, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Mural “Slave Labour” - Banksy

Mural "Slave Labour". (Sumber: mixmag.net)

Banksy adalah seorang artis mural anonim yang terkenal karena karya-karyanya yang berisi kritik sosial. Salah satu mural buatannya yang terkenal berjudul “Slave Labour” atau “Pekerja Budak”.

Mural ini dibuat pada Mei 2012 di dinding sebuah toko area Wood Green, London. Karya ini menggambarkan seorang anak menjahit bendera Inggris, Union Jack.

Ini adalah bentuk protes Banksy atas pemerintah Inggris yang memberikan proyek pembuatan cinderemata Olimpiade London 2012 pada pabrik yang tak memanusiakan pekerjanya.

Pada Februari 2013, ada orang yang menghilangkan mural ini. Seseorang lalu menjualnya ke Amerika Serikat. 

Warga Inggris yang mendukung Banksy menuntut agar mural itu dikembalikan. Banksy sendiri mengaku malu karyanya dibeli dengan harga tinggi dilelang karena tidak sesuai dengan konsep seni jalanan.

2. “Rhythm 0” - Marina Abramovic

Marina Abramovic adalah seorang seniman performatif yang terkenal berkat “Rhythm 0”. Pertunjukan seni itu ia tampilkan pada 1972.

Dalam pertunjukan itu, Abramovic berdiri diam selama enam jam. Penonton dibebaskan melakukan apa saja pada dirinya selama pertunjukan dengan berbagai barang yang telah disiapkan.

Selama pertunjukan, orang yang menyaksikan pertunjukan itu makin lama makin beringas. Ada seorang hadirin yang menggores leher Abramovic. Ada pula yang mengacungkan pistol ke kepala Abramovic.

Abramovic sendiri sudah siap untuk mati demi pertunjukan itu. Namun, para pengunjung bertengkar soal seberapa jauh kekerasan dapat dilakukan dalam pertunjukan seni semacam itu.

Pada akhirnya, Abramovic tak jadi ditembak. Para pengunjung pun berlarian pergi saat pertunjukan selesai.

3. “Vietnam Veterans Memorial” - Maya Lin (1982)

Desain Vietnam Veterans Memorial. (Sumber: History.com)

Pada umur 21 tahun, Maya Lin memenangkan sayembara desain memorial untuk tentara veteran Amerika dalam Perang Vietnam. 

Tak disangka, karya itu mendapat penolakan keras karena dianggap tak cukup memberikan penghormatan pada para tentara Amerika yang tewas selama Perang Vietnam.

Seorang veteran menyebut karya Maya Lin memalukan. Sementara, 27 anggota kongres dari Partai Republik mengirim surat pada Presiden Ronald Reagan agar desain Maya Lin ditolak.

Setelah perdebatan panjang, desain Maya Lin akhirnya tetap dibuat. Untuk menenangkan masyarakat yang protes, karya peringkat kedua sayembara itu juga ikut ditampilkan.

Baca Juga: Pameran 80 Karya Banksy, Si Seniman Misterius Digelar di Chicago

4. “Dropping a Han Dynasty Urn” - Ai Weiwei

Ai Weiwei adalah seniman dan aktivis China yang memiliki rekam jejak karya provokatif. Salah satu karya provokatifnya adalah pertunjukan “Dropping a Han Dynasty Urn”.

Sesuai judulnya, pertunjukan itu menampilkan penghancuran sebuah jambangan peninggalan Dinasti Han yang berusia 2.000 tahun dan merupakan simbol sejarah China.

Banyak orang melancarkan protes karena menilai pertunjukan itu tidak etis menodai sejarah China. 

Namun, Ai Weiwei membalas protes itu dengan mengutip ucapan tokoh China, Mao Zedong: “Satu-satunya cara membangun sebuah dunia baru adalah dengan menghancurkan dunia lama”.

5. Pinkswing Park” - Agus Suwage, Davy Linggar

Ada banyak karya seni kontroversial di Indonesia, Salah satunya adalah instalasi seni “Pinkswing Park” yang ditampilkan di CP Biennale 2005.

Instalasi itu menampilkan sebuah ruangan menyerupai taman dengan sebuah becak tanpa roda ditempatkan di bagian tengah. 

Dinding ruangan itu berhias foto-foto telanjang Anjasmara dan Isabela Yahya dengan sensor di beberapa bagian tubuh.

Front Pembela Islam (FPI) melakukan protes karena menganggap karya seni itu tidak pantas ditampilkan di depan umum. Mereka pun melakukan unjuk rasa di depan gedung Bank Indonesia, tempat pameran itu berada.

6. Lukisan “The Gross Clinics” -  Thomas Eakins

Cuplikan lukisan "The Gross Clinics". (Sumber: History.com)

Jelang 100 tahun kemerdekaan Amerika Serikat pada 1875, pemerintah membuat sebuah eksibisi seni yang dapat menjadi ikon Amerika. 

Seorang pelukis realis Thomas Eakins pun tertarik ikut dalam pameran seni itu. Ia membuat lukisan yang menampilkan seorang dokter bernama Samuel Gross mengajari muridnya mengenai cara melakukan operasi pasien.

Namun, banyak orang mengkritik lukisan itu karena terlalu vulgar, seperti menampilkan gambaran darah pada tangan sang dokter.

Akibatnya, Pameran Seratus Tahunan di Philadelphia menolak lukisan itu. Meski begitu, seabad kemudian, banyak orang menyebut lukisan itu sebagai mahakarya secara artistik dan keilmuwan pada masanya.

Baca Juga: Film Adaptasi Novel 'Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas' Raih Hadiah Utama Locarno

7. Lukisan “St. Matthew and The Angle” - Caravaggio 

Caravaggio terkenal memiliki pendekatan yang humanistik pada agama. Pelukis dari abad ke-16 memiliki kisah hidup dan karya-karya yang kontroversial.

Salah satu karyanya yang mengundang protes adalah lukisan “Santo Matius dan Malaikat”. Lukisan itu dibuat untuk Kapel Contarelli di Roma.

Dalam lukisan itu, Caravaggio melukis Santo Matius, salah satu murid Yesus dengan menggunakan model seorang petani miskin. 

Gereja terutama marah karena Santo Matius tampil dengan kaki yang kotor. Lukisan itu juga disebut menggambarkan Santo Matius tak mampu membaca, sehingga perlu dibacakan oleh seorang malaikat.

Akhirnya, Kapel Contarelli menolak lukisan itu dan menggantinya dengan lukisan lain.

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Historycom


TERBARU