Megawati ke Jokowi: Ayo Blusukan Pak, Saya Dulu Blusukan, Bukan Sombong
Politik | 12 Agustus 2021, 22:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengatakan seorang pemimpin harus mau turun ke lapangan alias blusukan untuk melihat kondisi rakyatnya.
Artinya, menurut Megawati, menjadi pemimpin harus mau blusukan dan bersalaman langsung dengan rakyat.
Baca Juga: Megawati: Sumatera Barat Kini Berbeda, Tak Seperti Dahulu yang Saya Kenal
Ajaran itulah yang kemudian kerap disampaikan Megawati kepada para kader partai berlambang kepala banteng itu. Tidak terkecuali terhadap anak-anaknya yang terjun ke dunia politik.
Bahkan, Megawati mengaku juga kerap mendorong Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melakukan blusukan. Sebab, saat memimpin, Megawati mengaku kerap blusukan.
Demikian disampaikan Megawati dalam acara webinar peringatan HUT Mohammad Hatta ke-119, yang digelar Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP, secara virtual melalui kanal YouTube bknp pdiperjuangan, Kamis (12/8/2021).
Baca Juga: Megawati Sentil Pemerintah: Kenapa Konsep Koperasi Bung Hatta Tak Dijalankan?
"Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, ayo blusukan, Pak. Saya dulu itu blusukan. Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," katanya.
Menurut Presiden ke-5 RI itu, memimpin negeri ini tidak bisa hanya bermodalkan teori. Pemimpin harus memahami lapangan dan kondisi rakyatnya.
Terlebih, kata dia, Indonesia merupakan negara yang besar, sehingga pemimpin dituntut untuk mengetahui secara detail kondisi lapangan.
Baca Juga: Juliari Minta Maaf ke Megawati dan Jokowi, Singgung PDIP hingga Situasi Politik yang Mengerikan
"Pemimpin itu harus pemimpin rakyat. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyat itu tahu hidungmu itu, loh," kata Megawati.
"Saya bilang dengan jari (kepada) anak-anak saya, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin pernah salaman sama orang lepra, mungkin sama orang gatelen, tetapi itulah tangan rakyat."
Lebih lanjut, putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menyampaikan tidak memiliki kepentingan lain untuk menyampaikan betapa pentingnya blusukan dan bersalaman dengan rakyat.
Baca Juga: Blusukan ke Malioboro, Luhut Minta Pedagang Sabar: Kita Cari Jalan Biar Ekonomi Kembali Pulih
"Saya cuma mau bilang, pemimpin RI adalah harus pemimpin rakyat yang mengerti, mengerti kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa," ucap Mega.
"Mari kita ikuti lagi UUD kita. Banyak perundangan tidak melihat sumber perundang-perundangan itu."
Baca Juga: Blusukan, Risma Temukan Bansos Tunai 200 Ribu Dipaketkan Jadi Sembako
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV