Tengah Malam Ini, Puncak Hujan Meteor Perseid Dapat Disaksikan Langsung di Seluruh Indonesia
Peristiwa | 11 Agustus 2021, 19:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan puncak hujan meteor Perseid mulai Rabu (11/8/2021) tengah malam ini. Selama fenomena ini, sekitar 100 hujan meteor akan menghiasi langit Indonesia setiap jamnya.
Nama hujan meteor Perseid ini merujuk titik radian atau titik asal munculnya meteor yang terletak di konstelasi atau rasi Perseus.
Meski begitu, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, sebenarnya hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu atau remah-remah komet 109P/Swift-Tuttle.
Baca Juga: Ada Meteorit Jatuh di Norwegia, Diiringi Bunyi Keras dan Getaran Kecil di Tanah
"(Komet 109/P/Swift-Tuttle) sebuah komet berperiode panjang 133 tahun," kata Marufin, Minggu (1/8/2021), dilansir dari kompas.com.
Berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), hujan meteor Perseid ini sudah aktif sejak 17 Juli 2021 lalu hingga hingga 24 Agustus 2021 nanti.
Akan tetapi, Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang mengatakan, fenomena hujan meteor Perseid ini akan mencapai puncaknya pada tengah malam ini dan besok.
"Hujan meteor ini dapat disaksikan dari arah Utara ke Barat Laut hingga Utara mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit sebelum Matahari terbit," jelas Andi.
Dengan begitu, hujan meteor ini tidak terganggu oleh bulan fase sabit awal berumur 4 hari yang sudah terbenam sebelum tengah malam.
Meteor-meteor Perseid bakal memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 58 km per detik. Selama fenomena puncak hujan meteor, masyarakat dapat melihat meteor terang (fireball) secara jelas.
"Hujan meteor ini dapat disaksikan mulai pukul 02.00 dini hari hingga jelang waktu Subuh," kata Marufin.
Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena hujan meteor ini dengan mata telanjang, tanpa perlu menggunakan teleskop.
Baca Juga: Peristiwa Astronomi Sepanjang Agustus 2021, Ada Hujan Meteor Malam 17 Agustus
Meski begitu, masyarakat yang tinggal di wilayah tanpa polusi cahaya dapat lebih baik melihat hujan meteor ini.
Adapun mengenai berapa jumlah hujan meteor yang akan jatuh di langit ini terdapat perbedaan angka antara Marufin dan Lapan.
Menurut Lapan, intensitas maksimum meteor selama fenomena ini di Indonesia mencapai 60-90 meteor per jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.
Sementara, Marufin menyebut, meteor yang terlihat di langit Indonesia akan mencapai 100 meteor per jam.
"Hujan meteor Perseids 2021 diperkirakan akan memiliki intensitas sekitar 100 meteor per jam dan mudah diamati karena langit tidak terlalu terang (fase Bulan hanya 15 persen)," jelas Marufin.
Masyarakat dapat melihat warna-warna berbeda saat hujan meteor, mulai merah hingga ungu. Berikut makna warna-warna meteor itu:
- Merah, artinya meteor mengandung unsur nitrogen/oksigen
- Kuning, artinya meteor mengandung unsur iron
- Ungu, artinya meteor mengandung unsur kalsium
- Oranye, artinya meteor mengandung unsur sodium
- Cyan (biru kehijauan), artinya meteor mengandung unsur magnesium.
Baca Juga: Viral Fenomena Langit Terbelah di Langit Pacitan sebagai Tanda Gempa, Ini Penjelasan BMKG
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV