Dirikan Partai Pandai, Farhat Abbas Gandeng Elsya Syarief dan Dokter Lois
Politik | 11 Agustus 2021, 17:58 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Pengacara Farhat Abbas secara tiba-tiba membuat heboh publik dengan menyatakan diri sebagai Ketua Umum Partai Pandai. Partai politik itu merupakan singkatan dari Partai Negeri Daulat Indonesia.
Tak hanya itu, struktur partainya pun cukup membuat masyarakat tak menyangka karena sekretaris jenderalnya adalah seorang dokter Lois Owien.
Seperti diketahui, yang bersangkutan pernah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks soal Covid-19. Namun polisi memutuskan tidak melakukan penahanan.
Baca Juga: Menilik Partai Pandai Besutan Farhat Abbas, dari Slogan Sampai Janji Bila Menang Pemilu
Selanjutnya, dia juga menggandeng koleganya yang merupakan seorang pengacara kondang, yaitu Elsya Syarief sebagai wakil ketua umum Partai Pandai.
"Saya sebagai ketua umum, sekjen kita ini dokter Lois. Ibu Elza Syarief wakil ketua umum. Bendahara umumnya Bu Megi. Kita karena menyangkut partai perwakilan daerah, itu wakil ketua umum sebanyak jumlah provinsi. Masing-masing provinsi mengutus satu wakil ketua umum," kata Farhat kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).
Ia menjelaskan, alasan dirinya mengajak dokter Lois Owien sebagai Sekjen Partai Pandai karena sosok dia adalah seorang perempuan yang tangguh dan dizalimi. Sehingga diharapkan bisa berkontribusi membesarkan partainya.
"Dia kan sosok pejuang wanita yang saat ini lagi terzalimi. Dia mengetahui risiko banyaknya obat bisa mengakibatkan racun. Di luar dari kematian bunuh diri, kematian itu kesalahan atau keracunan obat salah tindakan medis," ujarnya.
Partai Pandai didirikan pada Oktober 2020. Dirinya pun terus merekrut kader-kader untuk bersama-sama membesarkan partainya tersebut.
"Kita coba mengumpulkan kawan-kawan dengan misi 'Berserikat Menuju Indonesia Berdaulat'. Berserikatnya itu bersama, sejahtera, mandiri, berkeadilan, dan berketuhanan," kata dia.
Baca Juga: Farhat Abbas Sebut Hadirnya Jokowi-Prabowo ke Pernikahan Atta dan Aurel Mengganggu Konstitusi
Ia menyebut, partainya hadir di tengah masyarakat agar bisa memilih partai baru tersebut. Karena, kata dia, banyak partai-partai yang sudah tidak berpihak ke rakyat.
"Karena keberadaan partai-partai lama ini kan sudah sulit dikontrol, khususnya partai omnibus law yang kita lihat bukan hanya mewakili rakyat, tapi mewakili keterwakilan penguasa," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV