Pandemi Tak Kunjung Usai, Indonesia Mulai Siapkan Roadmap Hidup Berdampingan dengan Virus Corona
Kesehatan | 10 Agustus 2021, 16:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana hidup berdampingan dengan virus corona mulai dipersiapkan oleh sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia.
Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona saat ini telah berjalan hampir dua tahun, dan dalam perkembangannya belum terlihat tanda-tanda akan mereda.
Alhasil, tidak menutup kemungkinan, ke depannya pandemi Covid-19 bisa saja berubah menjadi penyakit endemik sehingga masyarakat suatu wilayah mesti hidup berdampingan dengannya.
Menyadari akan potensi itu, pemerintah Indonesia pun mulai menggagas roadmap hidup berdampingan dengan virus corona untuk beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Kalangan Peneliti Dunia Cermati Virus Corona Baru Selain Varian Delta
Sebagaimana pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Evaluasi dan Penerapan PPKM, yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).
"Bapak Presiden memberikan arahan bahwa ke depannya, kemungkinan besar, virus (corona) ini akan hidup cukup lama bersama kita," ujar Budi.
"Jadi, arahan bapak Presiden, kita harus memiliki roadmap bagaimana ke depannya kalau memang virus (corona) ini hilangnya membutuhkan waktu sampai tahunan," sambungnya.
Jika seperti itu adanya, menurut Budi, maka pengaturan kembali protokol kesehatan menjadi tugas pertama yang harus dilakukan.
Karena, selain untuk tetap menekan penularan Covid-19, protokol kesehatan yang telah disesuaikan juga akan memungkinkan masyarakat beraktivitas seperti biasa.
"Untuk itu, kami akan segera melakukan pilot project yang mengatur penerapan dari protokol-protokol kesehatan di enam aktivitas utama," ungkap Budi.
Baca Juga: Menko Luhut Mengaku Lelah Hadapi Pandemi Covid-19
Enam aktivitas utama tersebut terdiri dari perdagangan, kantor dan kawasan industri, transportasi, pariwisata, keagamaan, serta pendidikan.
Budi menjelaskan, aktivitas perdagangan yang dimaksud yakni yang modern seperti mal atau department store, ataupun yang tradisional seperti pasar basah atau toko-toko kelontong.
Sementara itu, operasional hotel, restoran, dan event masuk ke dalam sektor pariwisata, sedangkan aktivitas transportasi mencakup darat, laut, maupun udara.
"Arahan Beliau (Presiden) agar dipastikan bahwa protokol kesehatan yang nantinya akan mendampingi kehidupan kita ke depan itu benar-benar bisa praktis, bisa juga digital atau berbasis IT, dan juga bisa mengamankan kehidupan kita sehari-hari," tandas Budi.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV