Kasus Suntik Vaksin Kosong, Perawat EO Mengaku Lalai
Hukum | 10 Agustus 2021, 15:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perawat inisial EO meminta maaf atas kelalaiannya saat menyutikkan vaksin Covid-19 kosong di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Saya mohon maaf, terlebih pertama kepada keluarga dan orangtua anak (korban) yang saya telah vaksin. Saya mohon maaf, saya tidak ada niat apapun," kata EO dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Utara, Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
Dalam permohonan itu, EO menerangkan dirinya hanya ingin membantu menjadi relawan, khususnya menjadi vaksinator.
"Saya hanya ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin, saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang diresahkan oleh kejadian ini," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, EO menyebut bahwa dirinya pada saat kejadian telah melayani 599 orang peserta vaksinasi. Hal itulah yang diakui sebagai alasan terjadinya suntikan vaksin kosong.
"Hari itu saya (suntik) vaksin 599 orang," ujar EO sambil terisak.
Meski begitu, EO berjanji akan menghadapi proses hukum yang harus dijalani.
"Saya akan mengikuti segala proses yang akan saya jalani ke depannya. Saya mohon maaf," kata dia memungkasi pernyataannya.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Dugaan Suntikan Vaksin Kosong sedang Diusut Polisi
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus belum bisa memastikan jika EO suntik vaksin 'kosong' karena lelah sebab sudah memvaksin ratusan orang.
Pasalnya, sebagai relawan vaksinator, EO tidak bekerja setiap hari karena mendapatkan libur bergantian dengan vaksinator yang lain.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV