Kasus Covid-19 Melonjak di Luar Jawa, Jokowi Minta Respons Cepat di 6 Provinsi Ini
Update corona | 8 Agustus 2021, 01:02 WIBKasus aktif Covid-19 mencapai 14.510 kasus.
4. Papua
Kasus aktif Covid-19 mencapai 15.103 kasus.
5. Riau
Kasus aktif Covid-19 mencapai 14.980 kasus.
6. Nusa Tenggara Timur
Kasus aktif Covid-19 mencapai 14.187 kasus.
Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah, TNI, dan Polri bergerak cepat menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di berbagai provinsi Indonesia.
Ada tiga strategi yang ia harapkan segera dilaksanakan. Pertama, pemda dan TNI-Polri diminta membatasi pergerakan masyarakat.
“Yang pertama yang paling penting, ini Gubernur semua harus tahu, Pangdam, Kapolda, semua harus tahu. Artinya mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak dua minggu,” ujar Jokowi.
Kedua, pemda dan TNI-Polri diperintahkan mempercepat pelacakan dan pengetesan kasus Covid-19.
"Respons secara cepat. Karena ini berkaitan dengan kecepatan. Kalau ndak, orang yang punya kasus positif sudah ke mana-mana, menyebar ke mana-mana. Segera temukan (pasien positif Covid-10). Dites ketemu, di-tracing dia kontak dengan siapa, itu yang kedua," tegasnya.
Ketiga, Presiden Jokowi juga menginstruksikan pembuatan tempat isolasi terpusat (isoter) Covid-19 untuk mencegah pasien meninggal saat isolasi mandiri.
“Saya minta Menteri PUPR juga membantu daerah dalam rangka penyiapan isoter ini. Terutama di daerah-daerah yang tadi saya sebutkan yang segera harus merespons dari angka-angka yang ada,” kata Jokowi.
Baca Juga: Karut Marut Bansos Covid-19, dari Jatah Dipotong Hingga Beras Tak Layak
“Dan juga melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pintu utama dalam penanganan pasien,” imbuhnya.
Untuk langkah tambahan, Presiden Jokowi juga mendesak para kepala daerah mempercepat vaksinasi Covid-19.
"Jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di dinkes maupun di rumah sakit dan puskesmas. Perintahkan segera semua, segera suntikkan. Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita. Akan saya ikuti terus, angka-angka harian ini," ujarnya.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV