Situs Setkab Diretas, Ada Tulisan Padang Blackhat, Siapa Mereka?
Politik | 1 Agustus 2021, 04:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Situs resmi Sekretariat Kabinet mendapat serangan siber, Sabtu (31/7/2012). Dalam laman tertulis Padang Blackhat yang diduga sebagai peretas situs Setkab.go.id.
Di Twitter terdapat sebuah akun yang memasang nama Padang Blackhat @FakeeLutfi. Bio Twitter tersebut ditulis official Padang Blackhat.
Kemudian menandakan lokasi di West Sumatra, Indonesia dan bergabung di Twitter pada Mei 2021. Akun tersebut juga menyertakan alamat situs padangblackhat.eu.org.
Baca Juga: Pasca Kritik Presiden, Akun Pengurus BEM UI Diretas
Unggahan akun bernama Pandang Blackhat ini banyak memuat hasil peretasan. Seperti unggahan pada 30 Mei 2021, yang menuliskan, "7 site Israel Hacked By Padang Blackhat."
Di 1 Juni 2021, akun tersebut mengunggah ucapan selamat Hari Lahir Pancasila.
Istilah hacker
Blackhat merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut hacker berdasarkan tujuan mereka saat meretas program atau sistem.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pemalsu Situs Pendaftaran Bansos PPKM Darurat yang Catut Kemensos RI
Istilah ini juga yang membedakan tujuan mereka melakukan serangan siber.
Motif dari hacker blackhat ini cenderung merugikan pemilik situs dan dilakukan secara ilegal.
Mereka membobol jaringan dan sistem untuk menghancurkan, modifikasi, membuat jaringan yang tidak dapat digunakan oleh penguna jaringan resmi.
Mencuri data sensitif untuk diperjualbelikan atau sebatas eksistensi agar terkenal menggunakan nama tertentu.
Baca Juga: Lebih dari 100 Ribu Data WNI Bocor dan Dijual ke Forum Hacker, Ini Penjelasan Kominfo & Pakar IT
Istilah lain yakni Whitehat. Mereka menggunakan keahliannya untuk mengetes sistem, mencari celah keamanan yang dapat ditembus agar dapat diperbaiki.
Berbeda dengan Blackhat, kelompok hacker ini tidak melakukan aksi secara ilegal, melainkan mendapat izin dari pemilik sistem dalam melakukan pengetesan.
Ada lagi istilah hacker Grayhat. Kelompok ini melakukan aksi secara ilegal dari celah yang ada dalam situs. Melihat informasi di dalam situs tersebut tanpa seizin pemilik.
Baca Juga: Hati-Hati! Hacker Bisa Curi Data Pribadi Lewat Fasilitas Charger di Bandara dan Mall
Kemudian setelah berhasil masuk dan melihat bagian dalam sistem mereka akan memberi tahu pemilik situs bahwa ada celah yang dapat dimasuki orang lain.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV