Penyebab Varian Covid-19 di Indonesia Terus Bertambah, Ini Kata Ahli Mikrobiologi
Kesehatan | 29 Juli 2021, 02:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyebut dua hal yang diduga menjadi penyebab munculnya varian baru Covid-19.
Dua hal yang jadi penyebab munculnya varian Covid-19 jenis baru, yaitu kemampuan virus untuk bertransmisi dan tingkat kekebalan dari individu atau kelompok yang berbeda.
"Diduga yang menjadi salah satu penyebab munculnya varian-varian baru adalah proses transmisi atau penularan virus yang terus berlangsung, yang memungkinkan terjadinya mutasi-mutasi yang dapat membentuk varian baru," kata Sugiyono, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Varian Delta dan Delta Plus Ditemukan di Provinsi Jambi, Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Waspada
Sugiyono menjelaskan, dalam perspektif evolusi, virus yang hidup akan terus berupaya melakukan mutasi agar dapat beradaptasi. Dalam hal ini, tempat hidup atau inangnya adalah manusia, sehingga virus akan sebisa mungkin menginfeksi manusia, sementara kekebalan tubuh kelompok berbeda.
Salah satu tempat hidup yang dipilih virus dengan jenis baru adalah manusia dengan kekebalan tubuh atau inang yang rentan. Oleh karena itu, kekebalan tubuh secara komunal sangat dianjurkan untuk meminimalisir munculnya mutasi atau virus varian baru.
Menurut Sugiyono, ketika masih banyak kelompok rentan dalam hal ini kelompok masyarakat yang belum divaksinasi serta tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Artinya, kekebalan kelompok belum terbentuk. Sehingga hal itulah yang menjadi sumber transmisi dan kemunculan mutasi virus dengan varian baru.
Baca Juga: Komisi Yudisial Bakal Kaji Pengurangan Hukuman Djoko Tjandra yang Diketok PT DKI Jakarta
"Mutasi atau varian baru terbentuk ketika virus ini bereplikasi dan 'berpindah' dari satu orang ke orang lain dan salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memperlambat atau menghentikan proses transmisi ini," tambahnya.
Penting diketahui untuk mengidentifikasi adanya virus varian baru yang bermutasi, perlu dilakukan uji sampel dengan metode pengurutan genom atau Whole Genom Sequencing (WGS).
Melengkapi pernyataan Sugiyono, Dosen dan peneliti Mikrobiologi Medis, Biologi Molekuler dan Imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Budiman Bela mengatakan munculnya virus varian baru disebabkan oleh tingginya perkembangbiakan virus.
Baca Juga: Cerita WNI Jadi Relawan Olimpiade Tokyo: Deg-degan, Senang, dan Harus Selalu Taat Prokes
Sebab menurutnya, laju mutasi yang meningkat disebabkan oleh kembang biak virus yang juga sama-sama meningkat. Menurut Budiman, munculnya varian baru memungkinkan virus tersebut akan lebih kebal dari yang sebelumnya atau lebih mudah berkembang biak dibandingkan dengan varian yang lebih dulu.
Berikut ini penamaan untuk varian Covid-19, antara lain Varian virus corona Inggris B.1.1.7 disebut Alpha, Varian virus corona Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta, Varian virus corona Brasil P.1 disebut Gamma, Varian India B.1.617.2 disebut Delta, dan Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Antara