Mahfud MD Sebut Harta dan Jabatan Tak Berguna di Tengah Covid-19: Sekarang Masuk RS Harus Antre
Politik | 25 Juli 2021, 15:43 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut, kini harta dan jabatan yang dimiliki seseorang tak bisa digunakan untuk mendapatkan prioritas di rumah sakit.
Hal ini lantaran kondisinya sudah penuh, sehingga mereka pun tetap harus mengantre.
"Sekarang harta, jabatan, dan sebagainya, enggak ada gunanya, karena sekarang udah pada antre di rumah sakit, enggak dapat tempat," kata Mahfud dalam acara 'Silaturahmi Virtual Menko Polhukam Dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes dan Pimpinan Agama se-Jawa Barat', Minggu (25/7/2021).
Saat ini, mereka yang mempunyai harta yang berlimpah dan ingin mendapatkan perawatan di rumah sakit pun tak akan dilayani, karena begitu banyaknya pasien yang sudah mengantre.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Covid-19 Tak Hanya Menyerang Muslim, Tapi Semua Bisa Tertular
"Hartanya banyak mau bayar paling mahal, engak bisa, ini sudah ditempati orang rumah sakit, begitu banyak orang," ujarnya.
Selain itu, apabila ada orang tajir yang ingin berobat ke luar negeri juga akan mendapatkan batu sandungan.
Sebab, kini pemerintah Indonesia dan beberapa negara lain melarang kedatangan warga negara asing.
"Banyak yang mau ke luar negeri ga bisa berobat ke luar negeri. Kalau dulu orang punya uang, mau ke Jerman, Amerika, Singapur, tinggal milih, sekarang enggak bisa, di sana ditutup, di sini penuh," ujarnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Keselamatan Rakyat Adalah Hukum yang Tertinggi
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengimbau kepada seluruh tokoh agama dan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan virus Corona ini.
"Peran ulama dalam membangun kesadaran umat dan masyarakat sangat dibutuhkan. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh ormas sangat diperlukan, karena kita dituntut untuk bersatu," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV