Kebutuhan Oksigen Meningkat, Menkes Andalkan Oksigen Konsentrator untuk Hadapi Lonjakan Covid-19
Kesehatan | 19 Juli 2021, 12:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus Covid-19 membuat sejumlah wilayah kewalahan memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien positif corona yang mengalami sesak napas. Terkait hal itu, pemerintah akan mulai menggunakan Oksigen Konsentrator sebagai salah satu solusi.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI secara virtual yang dikutip KompasTV, Senin (19/7/2021).
"Alat ini (Oksigen Konsentrator) juga pernah dipakai di India, daripada mereka membawa tabung yang berat, mesti diisi kembali, dan sulit. Kalo ini (Oksigen Konsentrator) tinggal dicolok listrik oksigennya akan diproduksi oleh alat tersebut," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: Simak! Ini Cara Daftar Layanan Isi Ulang Oksigen Gratis yang Disediakan Pemprov Jawa Timur
Seperti yang sebutkan Menkes, Oksigen Konsentrator pernah digunakan India saat mengalami tsunami Covid-19 pasca acara ritual keagamaan tahunan di Sungai Gangga. Pasien Covid-19 yang melonjak membuat sejumlah fasilitas kesehatan kolaps karena tidak mampu menampung banyaknya pasien.
Oksigen Konsentrator kemudian diandalkan karena kemudahannya, selain itu pada saat India mengalami lonjakan yang sangat tinggi, Indonesia sempat menyumbang sekitar 200 konsentrator ke negara tersebut.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Ditemukan di Yogyakarta, Menkes: Vaksinasi akan Kita Gaspol
Dalam rapat bersama DPR, Menkes menyebutkan bahwa Indonesia sudah banyak mendapat bantuan Oksigen Konsentrator dari luar negeri.
"Saya baru saja diupdate dari beberapa Pemerintah Singapura sudah mau menyumbangkan sekitar 2.000 sampai 3.000 konsentrator," terang Budi.
Selain mengandalkan bantuan dari negara sahabat, Menkes menyebut hingga kini pihaknya terus berupaya melakukan funding kepada perusahaan di Indonesia agar mau menyumbang dan bantu menyuplai oksigen konsentrator. Menkes menyebut, salah satu koleganya di Amerika akan menyumbang sebanyak 3.500 oksigen konsentrator.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV