> >

LIPI: 95 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia adalah Varian Delta

Kesehatan | 17 Juli 2021, 17:07 WIB
Ilustrasi virus corona yang sudah menjadi pandemi termasuk di Indonesia.(Sumber: AP Illustration / Peter Hamlin)

Kata Sugiyono, faktor utama yang menyebabkan varian Delta begitu berbahaya dan penyebarannya sangat masif adalah karena karakteristik dari varian delta memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dibanding varian lain.

"Material genetik yang ditemukan di varian delta punya karakter yang bisa menurunkan efektifitas dari vaksinasi dan terapi obat yang saat ini dilakukan," terangnya.

Karena penyebarannya begitu cepat, kata Sugiyono, varian delta berkorelasi dengan peningkatan jumlah huni rumah sakit.

Itu menunjukkan varian Delta punya efek terhadap keparahan kondisi pasien Covid-19.

Terakhir, Sugiyono menuturkan bahwa sejak penelitian Covid-19 dilakukan di Indonesia, lebih dari satu tahun, telah ditemukan lebih dari 10 varian Covid-19.

Namun, varian yang menjadi perhatian dan mendominasi adalah varian Delta, Alfa, dan varian of interest, yaitu Gamma.

"Walaupun dunia saat ini telah dihebohkan oleh varian baru Covid-19, yaitu varian gama dan lamda, varian ini belum kami temukan di Indonesia sesuai data dari GISAID," pungkas Sugiyono.

Baca Juga: Pakar Wabah Beberkan Strategi Hadapi Varian Delta dan Waktu PPKM Darurat Selesai

Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU