> >

Supermarket Bencana, BNPB Catat 1.560 Bencana Alam di Indonesia hingga 15 Juli 2021

Peristiwa | 17 Juli 2021, 09:43 WIB
Hujan lebat memicu terjadinya banjir dan banjir bandang di wilayah Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin dini hari (12/7), pukul 00.00 Wita. (Sumber: BPBD Kabupaten Konawe via bnpb.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bencana alam sering terjadi di Indonesia. Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat di negara ini sudah 1.560 bencana alam terjadi hingga 15 Juli 2021.

"Dihitung sejak awal tahun, 1 Januari 2021," tulis BNPB dalam laporannya, Jumat (16/7/2021). 

Baca Juga: Jakarta Masuk Fase Genting, Kepala BNPB Bertemu Pemprov DKI Bahas Sinergitas Penanganan Covid-19

Adapun BNPB melaporkan peristiwa bencana alam yang mendominasi akibat faktor hidrometeorologi meliputi banjir, puting beliung, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan.

Secara rinci dalam periode tersebut terjadi bencana alam banjir sebanyak 651 kejadian, puting beliung 428 kejadian, tanah longsor 318 kejadian, dan karhutla 118 kejadian.

Selanjutnya, gelombang pasang dan abrasi 21 kejadian, gempa bumi 21 peristiwa, dan kekeringan tiga kejadian.

Berbagai bencana alam itu juga sudah menyebabkan sebanyak 5.465.965 orang terdampak serta mengungsi, 498 jiwa meninggal dunia, 68 hilang, serta 12.867 jiwa luka-luka.

Baca Juga: 6 Potensi Peningkatan Covid-19 yang Diwaspadai BNPB Jelang Iduladha

Bencana alam juga menyebabkan 128.147 unit rumah rusak yang terdiri atas 15.031 rusak berat, 23.205 rusak sedang, dan 89.911 rusak ringan.

Di samping itu, sebanyak 2.930 fasilitas umum rusak yang meliputi 1.370 fasilitas pendidikan, 1.213 fasilitas peribadatan, serta 347 fasilitas kesehatan. Selanjutnya, sebanyak 493 kantor dan 304 jembatan mengalami kerusakan.

Sebelumnya, mengutip Kompas.com, Rabu 2 Juni 2021, Kepala BNPB Ganip Warsito mengatakan, Indonesia adalah sebuah negara yang kerap mengalami bencana.

"Sebagai pengantar, bahwa begitu seringnya di negara kita ini mengalami bencana yang mungkin Pak Doni (Doni Monardo) pernah mengatakan bahwa ini benar supermarketnya bencana. Sehingga bencana itu pasti, kalau perang itu mungkin," kata Ganip dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Hentikan Pembiayaan Isoman OTG di Hotel, Ternyata BNPB Punya Utang Rp140 M

Ia mengatakan, atas data dan penilaiannya tersebut, maka perlu bagi semua pihak untuk menyiasati dengan strategi yang tepat untuk menghadapi bencana.

Menurut pria yang menggantikan Kepala BNPB sebelumnya, Doni Monardo, strategi menghadapi bencana dimulai dari proses pra bencana, tanggap darurat, hingga pasca-bencana.

Lebih lanjut, Ganip menuturkan bahwa bencana yang dialami Indonesia salah satunya adalah bencana hidrometrologi. 

"Ini mendominasi di antara lain, bencana banjir yang menempati urutan pertama, diikuti puting beliung, dan tanah longsor," ungkap perwira tinggi TNI berpangkat Letnan Jenderal itu. 

Baca Juga: Mulai 15 Juni 2021, BNPB Akan Hentikan Sementara Pembiayaan Hotel Isolasi Pasien Covid-19 di Jakarta

Penulis : Gading Persada Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/BNPB


TERBARU