Terjerat dalam Toxic Relationship? Psikolog Universitas Brawijaya Beri Solusi
Kesehatan | 16 Juli 2021, 09:03 WIBAda beberapa cara yang dapat diambil untuk menghadapi situasi toxic. Dia mengingatkan bahwa selalu ada resiko untuk tiap cara tersebut.
Pertama yakni dengan menerima apa adanya atau take it, dan menghadapi kondisi yang tengah dialami.
Kedua dengan meninggalkan orang yang memiliki sifat toxic atau leave it. Ari mengungkapkan cara ini merupakan keputusan yang sulit karena membuat penderita harus keluar dari zona nyamannya.
Ketiga mengubah perspektif atau change it, terhadap pendapat dan perilaku dalam diri kita.
"Tidak ada cara yang mudah. Baik take it, leave it, maupun change it, selalu ada risiko yang harus diambil. Namun harus terus dicoba. Kalau tidak dicoba kita akan terus menerus berada dalam situasi toxic," lanjutnya.
Ari mengamati mudahnya pelabelan toxic kepada orang lain tanpa memperhatikan dirinya sendiri terlebih dulu. Hal tersebut membuat orang selalu terjebak dalam hubungan toksik atau toxic relationship.
"Gunakan istilah toxic dengan bijak. Hati-hati dalam melabel, lihat dulu kasusnya, apa benar ia toxic atau tidak," ujar Ari.
Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com