> >

Satgas Covid-19 Tegaskan Penyuntikan Dua Kali Dosis Vaksin Cukup Membentuk Kekebalan Tubuh

Update corona | 15 Juli 2021, 17:57 WIB
Wiku Adisasmito - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dalam Konferensi Pers Perkembangan Terkini Covid-19, Kamis, 12 November 2020 (Sumber: Sumber: Youtube BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penyuntikan dua kali dosis vaksin cukup untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap virus Corona.

“Untuk saat ini, secara umum dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu,” kata Wiku Adisasmito, Kamis (15/7/2021).

Sebab, kata Wiku Adisasmito, berdasarkan studi ilmiah dua kali dosis vaksin menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan bahkan tahunan.

“Walaupun secara fakta adanya berbagai macam varian dapat mempengaruhi transmisibilitas maupun efektivitas vaksin yang telah diberikan,” ujarnya.

Karena itu dalam penanganan Covid-19, sambung Wiku Adisasmito, badan kesehatan dunia, WHO, menyatakan bahwa vaksinasi merupakan hal yang sangat penting.

Baca Juga: Umumkan Positif Corona, Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito Minta Masyarakat Disiplin 3M

“Terutama dalam meminimalisir gejala yang ditimbulkan,” kata Wiku.

Bahkan dalam telaahan salah satu studi, Wiku menuturkan 183 di dunia menyatakan bahwa pasien yang sudah di vaksinasi dan positif memperlihatkan adanya penurunan mutasi yang terjadi.

“Oleh karena itu vaksinasi berperan penting dalam meminimalisir munculnya varian baru,” tegas Wiku.

Dalam perkembangan penanganan Covid-19, pemerintah terus berupaya menggencarkan vaksinasi bagi masyarakat untuk bisa mencapai target Herd Immunity.

Kabar terbaru terkait vaksin Covid-19, pemerintah Indonesia baru saja mendapatkan 50 juta dosis vaksin Pfizer.

Baca Juga: Menkes Berharap 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer Percepat Program Vaksinasi di Indonesia

Setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE sepakat berkerja sama.

Merespons hasil kerja sama ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut baik kerja sama pengadaan 50 juta dosis vaksin Pfizer di Indonesia.

Budi Gunadi berharap 50 juta dosis vaksin Pfizer bisa mempercepat program vaksinasi di Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia,” kata Menkes Budi.

“Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosis merek Pfizer ini, diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” tambah Budi Gunadi Sadikin.

Sebagai informasi, PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE menyediakan 50 juta dosis setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA).

Pasalnya, vaksinasi Covid-19 hanya bisa dilakukan setelah mendapatkan izin atau persetujuan dari BPOM.

“Penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM,” ujar Menkes Budi.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU