Satgas Covid-19 Sebut Masih Banyak Daerah yang Abai Prokes
Peristiwa | 14 Juli 2021, 16:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia masih banyak daerah yang abai terhadap protokol kesehatan (Prokes)
Wiku menyebut sebanyak 20 Provinsi pelaporan kinerja posko desa/kelurahan tidak mencapai 10% dari total kelurahannya.
Adapun provinsi yang dimaksud yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Kep Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Lampung, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Bengkulu.
Lalu Kalimantan Tengah, Riau, Jambi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Papua, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah.
Melihat hal itu, Wiku kemudian meminta seluruh gubernur dari provinsi tersebut untuk benar-benar segera melakukan perbaikan tegas di wilayahnya masing-masing.
“Jangan menunggu sampai kasus di wilayahnya kritis untuk dapat sadar akan pentingnya pembentukan posko,” kata Wiku seperti yang dikutip dari laman Satgas Covid-19, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat Tak Tambah Dosis Booster Sendiri Tanpa Pengawasan
Di sisi lain Wiku menyebut pada pekan ini terdapat penambahan jumlah kelurahan yang kepatuhan memakai masker mengalami penurunan.
Menurut penuturannya, pada pekan sebelumnya kelurahan dengan kepatuhan memakai masker warganya kurang dari 60% sebanyak 2.654, kini menjadi 3.455 kelurahan/desa.
“Ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya kel/desa yang warganya abai dalam menjalankan protokol Kesehatan,” tegas Wiku.
Dari jumlah tersebut, kata Wiku, paling banyak yang tidak patuh berasal dari Jawa Timur yakni 569 kelurahan/desa tidak patuh, Aceh 558 kelurahan/desa, Jawa Barat 481 kelurahan/desa, Jawa Tengah 270 kelurahan/desa dan Gorontalo 212 kelurahan/desa.
Wiku Kembali mengingatkan, penanganan Covid-19 dengan meningkatkan fasilitas kesehatan mungkin saja dapat membantu penanganan pada orang yang sudah terinfeksi.
Namun dia menekankan, hal itu tidak pernah cukup apabila orang yang terinfeksi jumlahnya terus meningkat dan tidak terkendali.
Dia menyebut, pandemi ini berakhir ditentukan dengan seserius apa dalam berkomitmen untuk disiplin protokol kesehatan, serta ketegasan Pemerintah Pusat maupun daerah dalam menindak tegas pelanggarannya oleh individu, kelompok masyarakat atau institusi.
Baca Juga: Satgas Target Turunkan 10.000 Kasus Corona Per Hari
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Laman Satgas Covid-19