> >

Vaksinasi Gotong Royong Berbayar, Faisal Basri: Ini Namanya Privatisasi Publik Goods

Kesehatan | 12 Juli 2021, 21:50 WIB
Pengamat Ekonomi Faisal Basri (Sumber: Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)

Baca Juga: Pelaksanaan Vaksin Berbayar Harus Hindari Praktik Permainan Mafia Alat Kesehatan

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Vaksin Gotong Royong merupakan opsi bagi masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

“Untuk vaksin gotong royong di Ratas tadi juga ditegaskan bahwa vaksin gotong royong ini merupakan opsi,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, Senin (12/7/2021).

“Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu,” tambahnya.

Menkes Budi menjelaskan alasan di balik perlunya vaksinasi Gotong Royong melalui individu. Menurutnya, saat ini banyak pengusaha-pengusaha yang melakukan kegiatan dan belum bisa mendapatkan akses melalui program vaksin gotong royongnya KADIN.

“Jadi ada beberapa, misalnya perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan perusahaan kecil, itu juga mereka mau mendapatkan akses ke vaksin gotong royong tetapi belum bisa masuk melalui programnya KADIN, itu dibuka,” jelasnya.

Tak hanya itu, Menkes Budi Gunadi mengatakan Vaksin Gotong Royong yang berbayar juga diperuntukan bagi sejumlah warga negara asing yang tinggal, berusaha, dan beraktifitas di Indonesia.

“Di bidang seni atau beraktivitas di bidang kuliner misalnya, mereka juga melakukan, ingin mendapatkan akses ke vaksin gotong royong itu,” ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU