Rektorat Unnes Nilai Kritik BEM KM ke Wapres dan Ketua DPR Tidak Bernuansa Akademik Perguruan Tinggi
Politik | 7 Juli 2021, 22:39 WIBBaca Juga: Debat Ade Armando dan Delpedro Marhaen Soal BEM UI Sebut Jokowi The King of Lip Service
Kemudian RI Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting dan Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service, yang sebelumnya dilakukan BEM UI dalam aksi digital.
BEM KM Unnes menilai dalam beberapa kali memberikan tanggapan di muka publik, Wapres Ma’ruf Amin terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan argumentasi dan klaim yang amat bias agama dan identitas.
"Hal ini tampak pada statement politiknya tentang halalnya BPJS dan hukum Fardhu Kifayah melaksanakan vaksinasi Covid-19," tulis akun Instagram BEM KM Unnes.
Wapres Ma’ruf Amin justru menihilkan eksistensi dirinya di muka publik dan tidak memberikan jawaban yang lugas, gamblang, dan jelas dalam menanggapi problem multidimensional bangsa dan negara, khusunya di masa pandemi.
Baca Juga: Ramai Polemik Pancasila atau Alquran, Wapres Ingatkan 4 Hal Penting Moderasi Beragama
“Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden, pada masa pandemi harusnya juga turut mengisi kekosongan peran yang tidak mampu ditunaikan oleh presiden,” tulis BEM KM Unnes melalui akun Twitter resminya, Rabu (7/7/2021).
BEM KM Unnes menyatakan Puan Maharani, seharusnya memiliki peran yang cukup vital dalam pengesahan produk legislasi di periode ini, khususnya pandemi Covid-19.
Justru, semua pengesahan itu tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan (UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law, dan lainnya).
Lalu, tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya.
Baca Juga: Reaksi Rektorat UI atas Kritik "Jokowi: The King of Lip Service" BEM UI Dianggap Berlebihan
Adapun unggahan gambar berjudul “Indonesian Political Troll” di akun Twitter BEM KM Unnes mendapat tanggapan suka sebanyak 417 netizen dan sudah 250 kali di retweet.
Sementara unggahan serupa di akun Instagam sudah hilang. Sebelum lenyap Kompas.com sempat mencatat unggahan tersebut disukai hampir 6.000 akun Instagram dan 450 komentar.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV