Politikus PKS Minta Pemerintah Terbitkan Kebijakan Khusus untuk Amankan Pasokan Oksigen
Politik | 5 Juli 2021, 10:17 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kasus pasien Covid-19 yang terus meningkat dan tidak tertampung di rumah sakit menyebabkan kebutuhan oksigen juga meningkat tajam. Banyak pasien yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah meskipun bergejala, membutuhkan oksigen untuk menjaga saturasi oksigen dalam tubuh agar dalam kondisi aman.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah melakukan segala upaya untuk penyediaan oksigen yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. Alokasi oksigen untuk industri saat ini harus dialihkan untuk kebutuhan medis baik di rumah sakit, klinik, Puskesmas maupun di masyarakat.
Baca Juga: Tabung Oksigen Langka di Rumah Sakit, Pendistribusian Harus Dipercepat
“Pemerintah harus dorong swasta produsen dan distributor oksigen terlibat penuh dalam mendukung penyediaan oksigen untuk kebutuhan penanganan pasien Covid-19. Asosiasi pengusaha seperti APINDO, KADIN dan asosiasi produsen dan distributor gas dan oksigen harus diajak langsung untuk memenuhi kebutuhan oksigen ini," kata Mufida dalam keterangan tertulis, Senin (5/7/2021).
Menurut dia, pemerintah harus terbitkan kebijakan agar rantai pasok oksigen sampai ke konsumen lebih dipangkas, tidak lagi melalui agen atau distributor kecil, tapi langsung dari distributor utama.
"Lakukan semacam operasi pasokan langsung ke masyarakat dan fasilitas kesehatan yang membutuhkan untuk penanganan pasien covid-19. Perlu kebijakan extra ordinary dalam situasi darurat sepert ini," ujarnya.
Politikus PKS ini juga meminta BUMN secara total membantu penyediaan oksigen untuk kebutuhan penanganan medis ini. Selain itu, pemerintah juga harus mengawasi kenaikan harga tabung oksigen dan perlengkapannya dan pengisian oksigen yang mulai tidak wajar.
“Saya mendapatkan informasi kalau harga sudah meningkat tidak wajar, sampai 500 persen. Harga tabung yang biasa Rp500 ribu melonjak sampai Rp2,5 juta," kata dia.
Ia berharap TNI dan Polri bersinergi mengawasi adanya kenaikan harga dan menindak spekulan yang menjual harga tabung maupun menetapkan harga pengisian oksigen jauh diatas harga wajar. “Fungsi pengawasan harga dan ketersediaan oksigen ini harus dilakukan juga dalam masa PPKM Darurat,” ujarnya.
Baca Juga: Sejumlah Rumah Sakit Alami Kelangkaan Tabung Oksigen
Sebelumnya, sebanyak 33 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) karena stok oksigen di rumah sakit tersebut habis. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV