> >

Menurut Petunjuk Bapak Presiden hingga Pentil Kecakot, Ungkapan Unik di Sekitar Sosok Harmoko

Politik | 5 Juli 2021, 06:10 WIB
Mantan Menteri Penerangan Harmoko (Sumber: Kompas/JB Suratno)

"Saya pikir yang tepat bukan sindiran seperti itu (hari-hari omong kosong), tetapi hari-hari omong komunikasi, komunikasi dengan rakyat," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Selain tiga ungkapan terkenal itu, ada satu hal lain yang juga unik dialami Harmoko semasa hidupnya. Kali ini terjadi ketika Harmoko menjadi Ketua DPR-MPR periode 1997-1999.

"Begitu palu sidang saya ketukkan, meleset, bagian kepalanya patah, kemudian terlempar ke depan...," ungkap Harmoko dalam buku Berhentinya Soeharto: Fakta dan Kesaksian Harmoko.

Baca Juga: Empat Orang Tewas Akibat Bus AKAP Terguling di Tikungan Harmoko

Patahnya palu sidang itu terjadi saat Sidang Paripura ke-V, penutupan sidang MPR, 11 Maret 1998. Sidang tersebut menandai terpilihnya lagi Soeharto menjadi Presiden untuk ketujuh kalinya.

Awalnya seperti biasa, sebagai pimpinan sidang, Harmoko menutup sidang dengan mengetukkan palu sebanyak tiga kali.

Namun, hari itu, palu sidang patah saat diketukkan. Kepala palu terlempar ke depan meja jajaran anggota MPR.

Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut, putri sulung Presiden Soeharto, ada di barisan terdepan dan berhadapan langsung dengan kursi pimpinan dewan.

Kejadian tersebut sedikit mengguncang Harmoko. Sebab, insiden patahnya palu sidang baru kali pertama terjadi dalam sejarah persidangan MPR yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Bahwa hati saya bertanya-tanya," ujarnya. 

Usai sidang, seperti biasa pula, Harmoko mendampingi Presiden Soeharto meninggalkan ruang sidang paripurna.

Pertanyan-pertanyaan dalam benaknya tak kunjung sirna saat ia berjalan di atas karpet mengantarkan Presiden Soeharto menuju lift di Gedung MPR-DPR.

Sesampainya di depan lift, Harmoko menyatakan permohonan maaf kepada Presiden Soeharto.

Baca Juga: Ini Alasan Mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie Akui Sudah Disuntik Vaksin Nusantara

"Saya minta maaf, palunya patah. Lantas Pak Harto hanya tersenyum sambil menjawab 'barangkali palunya kendor'," kata dia.

Berita meninggalnya Harmoko tersebar dari pesan berantai. 

"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia *Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro* pada hari Minggu 4 Juli pada jm 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin YRA"

Selain itu di media sosial seperti Twitter dan Instagram, para netizen juga menyampaikan kabar duka cita tersebut. 

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU