> >

Sikapi 33 Pasien RSUP Dr Sardjito Meninggal, Wakil Ketua Komisi DPR: Kemenkes Harus Tanggung Jawab

Politik | 4 Juli 2021, 14:49 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19 yang dilakukan dengan protokol kesehatan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sebanyak 33 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) karena stok oksigen di rumah sakit itu habis. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut. 

"Pertama ini adalah tanggung jawab atau regulator dari Kemenkes, yang bertanggungjawab menggerakkan industri seperti ini. Apalagi ini, 3 Juli, Dirut dr RSUP Sardjito itu sudah memberikan surat terkait dengan kemampuan oksigen medis," kata  Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena kepada Kompas TV, Minggu (4/7/2021).

Menurut dia, peristiwa naas tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi Kemenkes agar ke depannya tak terulang kembali. Terlebih, RSUP Dr Sardjito itu merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 nasional. 

Baca Juga: MUI: Haram Menimbun Tabung Oksigen

"RSUP sardjito adalah rumah sakit rujukan, tidak masuk akal sampai kemudian mereka berteriak tidak adanya oksigen medis. Harus ada yang bertanggung jawab. Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Ada korban nyawa sia-sia karena kelalaian kita," ujarnya. 

Politikus Partai Golkar itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong membantu para korban Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Sehingga, bila ada di sekitar rumahnya yang membutuhkan tabung oksigen, diharapkan tak ditimbun. 

"Tabung gas oksigen kita harapkan bisa gotong royong. Ini menjadi yang terakhir dan harus ada perubahan-perubahan yang betul-betul dilakukan secara mendasar. Jangan lagi ada kejadian seperti ini, yang membuat kita miris," katanya. 

Seperti diketahui, peristiwa itu bermula ketika Sabtu, 3 Juni 2021 siang,  persediaan oksigen di RSUP Dr Sardjito mulai menipis.

Menurut Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RUSP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, persediaan oksigen di rumah sakit kian menipis karena pasien Covid-19 masuk secara bersamaan pada Jumat, 2 Juli 2021. 

Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR Desak Pemerintah Jamin Ketersediaan Tabung Oksigen

Ia mengungkapkan sebenarnya untuk mengantisipasi kelangkaan oksigen, RSUP Dr Sardjito telah berkoodirnasi dengan penyedia oksigen PT Samator dan PT Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin dan memenuhi kebutuhan.

"Saat Sabtu siang menipis, kami telah melakukan berbagai koordinasi dan persiapan, termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan persediaan oksigen dengan penyedia," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (4/7/2021). 

RSUP Dr Sardjito melakukan pengaturan ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien, serta mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi dan Dewan Pengawas yang melaporkan bahwa Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain.

"Namun sampai Sabtu pukul 15.00 WIB, kami  masih mengalami kendala dan pasokan oksigen yang diperkirakan paling cepat sampai ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB," ucapnya. 

Pada saat yang bersamaan dilaporkan persediaan oksigen sentral di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada Sabtu, 3 Juli 2021 mulai pukul 16.00 WIB dan diperkirakan habis pada pukul 18.00 WIB. Tapi, ternyata oksigen sentral benar-benar habis sekitar pukul 20.00 WIB. 

Lalu, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY. 

Pada pukul 00.15 WIB datang bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung dan  langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen.

Pada pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central sudah berfungsi kembali, disusul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk mengisi tabung sentral oksigen.

Baca Juga: Warga Jakarta Antre Isi Ulang Tabung Oksigen hingga Pemprov DIY Bentuk Satgas Oksigen

"Dengan datangnya pengisian ini pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksegen sentral kembali, kami berharap kedepan oksigen ini terus lancer dipasok oleh penyedia oksigen untuk memenuhi perawatan bagi pasien yang membutuhkan oksigen," tutur Banu.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU