Satgas Covid-19 Nyatakan Indonesia Memasuki Gelombang Kedua
Kesehatan | 30 Juni 2021, 09:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut Indonesia kini telah memasuki gelombang dua (second wave) Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kondisi ini ditandai dengan kasus Covid-19 mingguan di Indonesia yang telah mencapai puncaknya, bahkan lebih tinggi dari puncak kasus pada Januari 2021.
Wiku juga mengungkapkan pada Minggu (27/6) Indonesia mencetak rekor baru yaitu kasus harian tertinggi selama pandemi, yakni bertambah 21.345 kasus dalam satu hari.
“Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus Covid di Indonesia,” kata Wiku dikutip dari situs Satgas Covid-19, Rabu (30/6/2021).
Menurut penjelasannya, pada puncak pertama di Januari, jumlah kasus mingguan mencapai 89.902 kasus, sementara pada minggu ini angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.
Baca Juga: Usai Hajatan, 56 Orang Dilaporkan Positif Covid-19 di Kabupaten Malang
Kemudian Wiku membandingkan, pada puncak kasus pertama pada Januari-Februari 2021, kenaikan dari titik kasus terendah sebesar 283 persen dan sampai puncaknya dalam waktu 13 minggu.
Sedangkan pada puncak kedua ini, kenaikan dari titik kasus terendah mencapai 381 persen atau hampir 5 kali lipatnya dan mencapai puncak dalam waktu 6 minggu.
Padahal, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen.
Dia menjelaskan salah satu faktor terjadinya lonjakan kasus adalah masih adanya masyarakat yang mudik di saat peniadaan telah diberlakukan serta arus balik 1-2 minggu pasca Idul Fitri .
“Awalnya kenaikan terlihat normal dan tidak terlalu signifikan. Namun, memasuki minggu ke-4 pasca periode libur kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak kedua di minggu terakhir,” jelas dia.
Selain itu, lonjakan kasus juga dapat disebabkan munculnya beberapa varian covid-19 baru yang telah masuk ke Indonesia diperparah dengan mobilitas yang tinggi.
Baca Juga: Catat! Satgas Covid-19 Cianjur Lakukan Penyekatan di Dua Perbatasan Ini
Lebih lanjut Wiku menyebut terdapat tiga provinsi yang berkontribusi besar pada kenaikan kasus baik pada puncak pertama maupun puncak kedua yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Wiku lantas mengingatkan segala upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan efektif bila masyarakat abai dan lengah menjaga dirinya dari potensi tertular dan menularkan orang lain.
“Masyarakat, terutama di ketiga Provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus covid-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting,” tegas Wiku.
Masyarakat, lanjut dia, juga harus terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. Tidak lengah dan abai, serta merasa aman karena sudah divaksin.
Ini karena kekebalan komunitas baru dapat tercapai apabila vaksinasi telah mencakup 70 persen populasi. Selanjutnya, masyarakat juga dapat ikut menyebarluaskan edukasi terkait Covid-19 kepada orang sekitar.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Jam Operasional Mal Dibatasi Hingga Pukul 17.00
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV