> >

Politikus PDIP Tak Setuju Tes GeNose Diberhentikan, Ini Alasannya

Update corona | 26 Juni 2021, 15:37 WIB
Pemeriksaan GeNose di salah satu dari 12 stasiun KA yang saat ini sudah melayani fasilitas tersebut (Sumber: Dok. KAI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu mengaku tak setuju jika penggunaan alat tes Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose, dihentikan.

Anggota Komisi VII DPR RI itu menilai GeNose merupakan alat tes Covid-19 yang bisa digunakan oleh semua golongan rakyat di Indonesia karena harganya yang terjangkau.

Menurutnya, GeNose dengan harga yang terjangkau di bandingkan Antigen menjadi bukti bahwa negara hadir untuk semua rakyat.

"GeNose diizinkan digunakan kan pasti ada prosesnya, apalagi dari Kemenkes juga sudah kasih izin," ujar Adian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/6/2021).

Jika penggunaan GeNose dihentikan, tambah Adian, maka yang akan terkena dampaknya adalah rakyat kecil. Kata dia, kebijakan itu juga akan memengaruhi mobilitas manusia. 

Berikutnya, lanjut Adian, bisa memukul perekonomian di bidang transportasi maupun pariwisata.

Baca Juga: Ribuan Kantong Genose Disiapkan Untuk PTM

Untuk diketahui, sebelumnya, pemerintah diimbau menghentikan sementara penggunaan alat tes GeNoSe.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Ahli biologi molekuler Ahmad Utomo.

Utomo mengatakan, penghentian itu dilakukan untuk menunggu hasil validasi eksternal dari kampus merdeka.

Validasi eksternal sebelumnya direncanakan secara independen oleh tim peneliti dari institusi non-UGM dan berlangsung hingga April 2021. 

"Ini sudah Juni, sejak Februari belum ada hasilnya. Ini kampus kita benar-benar merdeka ndak untuk melaporkan hasilnya," kata Utomo dilansir Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU