Anosmia, Kehilangan Penciuman yang Jadi Gejala Covid-19
Kesehatan | 26 Juni 2021, 13:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anosmia atau kehilangan kemampuan indera penciuman merupakan salah satu gejala yang dialami penderita Covid-19.
Anosmia menjadi gejala yang banyak ditemukan pada penderita Covid-19 di samping demam, batuk kering, dan kelelahan.
Dilansir Healthline, anosmia adalah hilangnya indra penciuman sebagian atau seluruhnya. Kehilangan ini mungkin bersifat sementara atau permanen.
Beda ansomnia dan pilek biasa
Sejumlah penelitian telah memperlihatkan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 mengalami anosmia. Tak hanya pada pasien bergejala, hilangnya kemampuan indera penciuman juga terjadi pada pasien asimptomatik.
Sebagaimana dilansir Medical Xpress, ditemukan bahwa hilangnya fungsi penciuman pada pasien Covid-19 terjadi lebih parah.
Pada pasien Covid-19, hilangnya kemampuan mencium bau diiringi pula dengan ketidakmampuan indera pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis.
Namun, hal yang sama, menurunnya kemampuan indera pengecap, tidak dirasakan pasien pilek.
Sedikit pasien pilek mengalami penurunan fungsi indera pengecap, tapi mereka masih bisa membedakan rasa pahit dan manis.
Selain itu, pada kasus flu, hilangnya kemampuan penciuman muncul akibat hidung dan saluran napas yang tersumbat.
Sementara pada pasien Covid-19, hilangnya fungsi penciuman terjadi karena penyebaran infeksi ke saraf penciuman.
Hal tersebut tak mengakibatkan hidung tersumbat.
Sebelumnya, studi lain juga telah menemukan beda anosmia pada Covid-19 dan pilek.
Pada Covid-19, anosmia terjadi dalam waktu yang lama hingga hampir satu bulan lamanya.
Sementara pada kasus pilek, anosmia umumnya membaik dalam waktu satu pekan.
Baca Juga: Sinovac Klaim Vaksinnya Efektif Kurangi Gejala Covid-19 Varian Delta di Indonesia
Pengobatan anosmia
Perawatan anosmia tergantung pada penyebabnya. Jika hilangnya bau terjadi karena flu, alergi, atau infeksi sinus, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Perawatan yang dapat membantu mengatasi anosmia yang disebabkan oleh iritasi hidung meliputi:
- dekongestan
- antihistamin
- semprotan hidung steroid
- antibiotik, untuk infeksi bakteri
- mengurangi paparan iritasi hidung dan alergen
- berhenti merokok
Penulis : Dian Septina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV