> >

Cerita Nakes Tangani Pasien Muda yang Sakit Parah Akibat Covid-19, Meninggal karena ICU Penuh

Peristiwa | 26 Juni 2021, 00:00 WIB
Rumah sakit dan tenaga medis kewalahan merawat pasien akibat lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini. Pada Kamis (24/6/2021) Indonesia mencetak rekor terbaru dengan 20.574 kasus harian Covid-19.. (Sumber: KompasTV/Ant)

BEKASI, KOMPAS.TV - Seorang tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Cikarang, Kabupaten Bekasi, menuturkan kisahnya menangani banyak pasien Covid-19 berusia muda di ruang IGD.

Nakes dengan nama samaran Rosa itu menyebut, rumah sakit tempatnya bekerja kini banyak menampung pasien Covid-19 berusia muda dengan gejala parah.

"Saat ini di ICU khusus Covid-19 kami, kebanyakan berisi pasien usia 20 hingga 30 tahunan, dan mereka tanpa komorbid atau penyakit penyerta," bebernya, Jumat (25/6/2021), dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Rumah Sakit Kewalahan Tampung Pasien Covid-19, Pemerintah Diminta Segera Terapkan Karantina Wilayah

Rosa membeberkan, ada seorang pasien perempuan berusia 23 tahun baru-baru ini meninggal dunia karena Covid-19.

Pasien itu datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tempatnya bekerja dengan keluhan gejala Covid-19, yakni sesak napas, demam, batuk, dan pilek.

"Pasien ini belum pernah divaksin, dan riwayat kontak Covid-nya tidak jelas. Yang pasti pasien tidak ada riwayat penyakit lain. Kondisi sesak berat, napasnya cepat, saturasi oksigen hanya 43 persen, hingga akhirnya dibantu ventilator," tutur Rosa.

Menurut Rosa, hasil laboratorium memastikan pasien itu positif Covid-19. Paru-paru pasien itu juga terlihat sangat kotor dengan ditandai bercak putih pada hasil rontgen.

"Bercak di seluruh paru-paru seperti pasien Covid-19 usia lanjut dengan penyakit penyerta. Putih semua paru-parunya," imbuhnya.

Akan tetapi, ruang Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 saat itu sedang penuh pasien lain. Akibatnya, pasien perempuan itu pun tertahan di IGD.

Baca Juga: Kemenkes: Covid-19 Varian Delta Cenderung Menular Pada Anak

"Kami baru buka bangsal Covid-19, tapi sudah penuh lagi. Setiap jaga IGD, tiap harinya 90 persen itu yang datang pasien Covid-19," jelas Rosa.

Tak cuma itu, ICU khusus Covid-19 di rumah sakit itu juga penuh dan banyak pasien menunggu antrean masuk ICU.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat banyak rumah sakit di Jabodetabek menerima banyak tambahan pasien. Nakes di rumah sakit itu pun kesulitan mencari ruang ICU kosong di rumah sakit lain.

"Dengan kondisi seperti sekarang, mencari rujukan ICU Covid-19 bisa dibilang mustahil,” ujar Rosa.

Saat menunggu antrean ICU, pasien muda itu hanya bisa bertahan hingga siang hari esoknya. Sebelum meninggal, kondisi pasien itu makin memburuk, meski telah mendapat perawatan.

Baca Juga: Hati-hati dengan Ancaman Penyakit Malaria di Indonesia

"Saturasi oksigen turun bertahap, begitu pula dengan tensi dan detak jantung. Kita sudah maksimalkan dengan setingan ventilator tertinggi, dan obat-obat pemacu tekanan darah dosis maksimal, tapi sayangnya pasien tidah merespons terhadap itu semua," kata Rosa.

Dari pengalaman itu, Rosa mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan keadaan saat ini. Rosa mengatakan, Covid-19 dapat mengancam nyawa seluruh kalangan masyarakat, termasuk kelompok berusia muda.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU