> >

Akibat Lonjakan Kasus Covid-19, Mahfud MD Tak Jadi Wali Nikah Keponakannya di Madura

Peristiwa | 25 Juni 2021, 21:49 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.  (Sumber: KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)

Hal serupa juga terjadi di Madura. Beberapa waktu lalu, pakar wabah (epidemiologi) Universitas Airlangga Windhu Purnomo menyebut, ada lonjakan kasus Covid-19 di Madura.

"Penemuan kasus (case finding/detection) di banyak daerah, juga khususnya di Kabupaten Bangkalan dan beberapa kabupaten di Madura sangat buruk," katanya, Senin (7/6/2021), dilansir dari Kompas.com.

Menurut Windhu, banyak kasus Covid-19 di Madura tak terdeteksi karena kemampuan pengetesan dan pelacakan kasus yang rendah.

"Jadi di sana (Madura) kemungkinan besar (lonjakan kasus Covid-19) terjadi reservoir penularan Covid-19 yang sangat besar di bawah permukaan yang tidak terdeteksi, yang bisa menjadi bom waktu," imbuhnya.

Melansir infocovid19.jatimprov.go.id, Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura kini berstatus zona merah. Sementara, Sampang dan Pamekasan masuk zona oranye. Di sisi lain, Sumenep masih berstatus zona kuning.

Baca Juga: Kasus Baru Terus Meningkat, Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Tangsel Dilakukan Tanpa Peti

Kabupaten Bangkalan adalah salah satu dari tiga titik penyebaran kasus Covid-19 tertinggi. Selain Bangkalan, hanya Ponorogo dan Ngawi yang berstatus zona merah di Jawa Timur.

Pada 25 Juni 2021 saja, Pulau Madura mencatatkan total 7.417 kasus baru Covid-19. Lalu, hari ini saja ada 572 jiwa meninggal karena Covid-19.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU