Kasus Covid-19 Meningkat, Stok Tabung Oksigen Mulai Langka di Beberapa Wilayah
Peristiwa | 25 Juni 2021, 10:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia pecah rekor diangka 20.575 orang per hari, membuat perburuan oksigen sejumlah wilayah meningkat.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, salah satu agen penyedia oksigen medis mengaku mengalami kekosongan stok sejak Sabtu 19 Juni 2021. Para agen oksigen ini melayani warga yang sedang menjalani rawat jalan di rumah, seperti asma, jantung, dan Covid-19.
"Sabtu lalu mulai kosong, para distributor fokus untuk menyuplai rumah sakit. Jadi, tidak bagi eceran," kata salah satu pegawai Jaya Abadi Oksigen di Yogyakarta, Eko Harsono (72)., Jumat (25/6/2021).
Kelangkaan stok ini menunjukkan bahwa kebutuhan oksigen meningkat, terutama setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Dalam sepekan, biasanya per hari 10 tabung kini meningkat menjadi 15 tabung per hari. Permintaan didominasi dengan pemesanan untuk Covid-19.
Hal yang sama juga terjadi di Jakarta. Terjadi lonjakan permintaan sampai 20 persen.
"Peningkatannya 20 persen dari hari biasa. Biasanya, tiap hari normal 10 tabung, sekarang bisa lebih dari 10, contoh 15, dari 4 hari lalu. Karena Covid semakin membeludak. Kebanyakan yang pesan karena Covid-19. Sebelum-sebelumnya normal," kata Wafiq pemilik Azam Oxygen di Jakarta, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: Kemenperin Pastikan Kebutuhan Tabung dan Oksigen Medis Cukup untuk Antisipasi Lonjakan Covid-19
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan ketersediaan tabung gas oksigen medis di Indonesia tercukupi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus COVID-19 di dalam negeri," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: Tabung Oksigen Sejumlah Rumah Sakit Daerah Mulai Habis
Menurut Febri, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan asosiasi untuk mempersiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya, khususnya di pabrik wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Febri menambahkan hal ini dilakukan pemerintah guna memastikan kebutuhan oksigen di rumah sakit terpenuhi. Dari pertemuan itu, kemudian pihak asosiasi menyanggupi untuk memproduksi oksigen.
Adapun pihak pabrik menyatakan penyebab terhambatnya produksi oksigen, yakni kejadian mati listrik PLN. Sebab, dalam produksi oksigen listrik merupakan satu kebutuhan yang penting. Pasalnya, proses produksi membutuhkan waktu 24 jam. Sementara apabila listrik mati, maka proses pembuatan harus diulang dari awal proses produksi.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Meningkat, RS Khawatirkan Pasokan Oksigen
Sumber: KOMPAS TV/KOMPAS. COM/ANT
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV