> >

Tes PCR Ulang Seusai Menjalani Isolasi Mandiri, Masih Perlu?

Kesehatan | 23 Juni 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri. (Sumber: Justin Paget via Nova Grid)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketika terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan, pasien biasanya akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama minimal sepuluh hari.

Jika sarana dan prasarana memungkinkan, isolasi mandiri pun dapat dilakukan di rumah.

Lalu, bagi yang sudah rampung menjalani isolasi mandiri, apakah perlu melakukan tes PCR ulang?

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro lantas coba memjawab pertanyaan itu dalam Live Instagram Radio Kesehatan yang bertajuk Tata Cara Isolasi Mandiri yang Tepat, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Satgas Sebut Tak Perlu Test PCR Setelah Isolasi Mandiri, tapi juga Jangan Bertindak Sendiri

PCR Tak Lagi Jadi Penentu Kesembuhan

Reisa menjelaskan, pada awal masa panedmi melakukan tes PCR di akhir periode isolasi mandiri memanglah dianjurkan.

Namun, upaya yang dimaksudkan untuk memastikan tubuh sudah bebas dari virus corona tersebut, ternyata tidak sepenuhnya optimal.

Sebab, tes PCR baru-baru ini diketahui tidak bisa membedakan antara virus aktif yang sedang menginfeksi dengan virus inaktif atau sisa-sisa partikel virus saja.

Padahal, keberadaan partikel virus itu yang bisa bertahan bahkan hingga berbulan-bulan setelah pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Baca Juga: RS Makin Penuh, Hotel pun Disiapkan Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19

Sehingga, kini tes PCR sudah tak perlu dilakukan lagi ketika seseorang sudah selesai menjalani isolasi mandiri.

"Makanya, tidak lagi digunakan PCR sebagai penentu kesembuhan, tapi PCR digunakan sebagai penentu diagnosis konfirmasi penyakit," ujar Reisa.

Hindari Keputusan Sendiri

Selain itu, Reisa juga menyarankan untuk bertanya kepada tenaga medis supaya tahu kapan waktu yang tepat mengakhiri isolasi mandiri, karena banyak yang masih salah dalam menghitungnya.

Intinya, hindari mengambil keputusan sendiri. Sebab, hal itu akan sangat berbahaya apabila mengakhiri pengobatan ketika kondisi tubuh sebetulnya masih memerlukannya.

Baca Juga: Anies: Seluruh 32 RS Pemprov Digunakan untuk Tangani Covid-19, 13 RS Didedikasikan 100% untuk Covid

"Tidak perlu PCR ulang untuk menyatakan sembuh, tapi yang menyatakan treatment-nya selesai tidak bisa dari diri sendiri, melainkan keputusan faskes (fasilitas kesehatan) atau tenaga medis yang merawat," ucap dia.

Long Covid-19

Terlebih lagi, saat ini muncul istilah long covid atau gejala yang tersisa setelah pulih dari Covid-19.

Tak jarang, pasien Covid-19 yang sudah pulih merasakan kondisi tubuhnya justru lebih tidak nyaman ketika merasakan long covid ketimbang saat masih positif Covid-19.

"Jadi harus hati-hati karena kondisi setiap orang yang terinfeksi bisa berbeda-beda," tutur Reisa.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU