RS Apung dr. Lie Tenggelam, 6 Orang di Dalamnya Berhasil Menyelamatkan Diri
Peristiwa | 19 Juni 2021, 13:29 WIB
SUMBAWA BESAR, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Apung (RSA) yang didirikan oleh dr. Lie Dharmawan dikabarkan tenggelam saat tengah berlayar dari Kupang menuju Torano.
Menurut penuturan dr Lie sendiri, RSA swasta pertama di Indonesia tersebut diketahui karam di Perairan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/6/2021) kemarin.
"Dalam pelayaran dari Kupang, NTT (Nusa Tenggara Timur) menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB di Perairan Bima, kapal mengalami musibah hingga karam," ujar Lie dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).
Ia pun belum bisa memastikan penyebab karamnya kapal tersebut.
"Penyebab persis terjadinya musibah tersebut, sedang kami telusuri," sambungnya.
Baca Juga: Bakamla Siap Evakuasi Kapal MT Ocean Star yang Terombang-ambing di Lautan Selama 4 Bulan
Saat kejadian tersebut terjadi dilaporkan ada enam orang yang berada di atas kapal, namun dr. Lie memastikan tidak ada korban jiwa di dalamnya.
"Mereka berhasil menyelamatkan diri menggunakan sekoci sebelum akhirnya mendapat pertolongan dari kapal penumpang KM Niki Sejahtera arah Surabaya," jelasnya.
Meski merasa terpukul dan sedih atas peristiwa yang menimpa kapalnya, dokter ahli bedah tersebut tetap bertekad untuk terus menjangkau daerah-daerah pelosok di Tanah Air guna memberikan pelayanan kesehatan.
"Secara manusiawi kami tentunya sangat sedih. Tetapi, saya pastikan semangat doctorSHARE untuk membantu orang-orang kecil tetap menggebu-gebu," ujar dr. Lie.
Baca Juga: KNTI: Penertiban Kapal Nelayan Perlu Diimbangi Kemudahan Layanan Izin
"Kami akan bangkit dan kembali berlayar dengan 'bahenol' baru, dengan RSA dr. Lie Dharmawan kedua dalam waktu dekat," tandasnya.
Seperti yang telah diketahui, sejak 2013, RSA dr. Lie Dharmawan atau yang biasa disebut 'bahenol' telah menjadi ikon doctorSHARE dan berlayar ke berbagai pelosok Nusantara.
Selama berlayar menjalankan misi kemanusiaan, sudah ada ribuan warga yang mendapatkan pelayanan medis di Kapal Rumah Sakit ini.
Sebelumnya, pada 7-14 Juni 2021, RSA dr. Lie pun baru saja menyelesaikan pelayanan medis di Pulau Semau, Kupang, NTT.
Di Pulau Semau, selama kurang lebih empat hari, sebanyak 311 pasien telah dilayani dalam bentuk pengobatan umum, bedah minor, KB, KB Implan, suntik 3 bulan, cabut gigi, dan Antenatal Care (ANC).
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV