> >

Sandiaga Uno: Pariwisata Bali, Batam dan Bintan Akan Dibuka Kembali untuk Wisman dengan Skema TCA

Wisata | 15 Juni 2021, 15:30 WIB
Suasana di Desa Adat Penglipuran, desa wisata di Bangli, Sabtu (17/4/2021). Desa Wisata Penglipuran sudah disertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE sebagai bentuk kesiapan destinasi di masa pandemi Covid-19. (Sumber: Kompas.id/COKORDA YUDISTIRA)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pariwisata Bali, Batam dan Bintan akan dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara melalui skema travel corridor arrangement. Rencananya, kebijakan tersebut akan diawali dengan uji coba pada Juli 2021.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga S Uno mengatakan, terkait pembukaan pariwisata Indonesia untuk wisatawan mancanegara (wisman), masih terus diupayakan tercapainya pemenuhan prakondisi kebutuhan protokol kesehatan.

Menurut Sandiaga,  kesiapannya sudah sekitar 85 hingga 90 persen dan akan bergerak terus secara fluktuatif, tergantung  keseriusan pelaku industri bersama pemerintah pusat dan daerah.

"Kami berharap persiapan dan pelaksanaan uji coba akan berjalan dengan lancar sehingga travel corridor arrangement (TCA) secara penuh dapat terjadi," ujar Sandiaga saat media briefing, Senin (14/6/2021), di Jakarta, dilansir dari Kompas.id.

Adapun, negara yang diusulkan menjadi sasaran uji coba TCA adalah Singapura dan Uni Emirat Arab. Dengan persyaratan, wisman dari wilayah tersebut harus sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dan bersedia dikarantina lima hari. Keputusan hingga penetapan final akan diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: Sandiaga Uno Optimis Pariwisata Bali Bisa Dibuka Juli Mendatang

Setelah uji coba dari dua negara itu, pembukaan pariwisata untuk wisman melalui skema TCA akan dilakukan bertahap, khususnya dari negara-negara yang dikategorikan sukses mengatasi Covid-19.

Selain itu, pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf saat ini berupaya mendorong akselerasi vaksinasi Covid-19 di Bali, Batam, dan Bintan. Khusus di Bali, pemerintah menargetkan tiga juta penduduknya atau 70 persen dari total 4,3 juta orang bisa tuntas menerima vaksin Covid-19 secepatnya.

Terkait biaya antigen dan asuransi kesehatan terhadap wisatawan yang terpapar Covid-19, Sandiaga mengatakan, hal itu akan dibahas bersama  kementerian dan lembaga terkait.

Sedangkan, mengenai isolasi mandiri di hotel, disepakati bahwa pembiayaan isolasi mandiri yang awalnya tersentral pada pemerintah pusat akan secara bertahap dilakukan terdesentralisasi pada pemerintah daerah.

"Hal ini menimbang upaya penanganan Covid-19 terbaik sesuai dengan tantangan yang khas dari setiap daerah dan diharapkan dapat diselesaikan secara lebih efektif. Pemerintah pusat akan siap membantu pelaksanaannya," ujar Sandiaga.

Baca Juga: Jumlah Wisatawan Mancanegara Terus Merosot pada Bulan April

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU