> >

Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Lampu Kuning dari Wisma Atlet Kemayoran

Update corona | 12 Juni 2021, 16:24 WIB
Ilustrasi Wisma Atlet (Sumber: Dok Satgas Covid-19)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran semakin meningkat seiring dengan banyaknya klaster pemudik atau acara halalbihalal dan lainnya.

Per Sabtu 12/06/2021), 75% dari kapasitas tempat tidur Wisma Atlet sudah terisi pasien Covid-19 bergejala.

"Kemudian, kemarin 661 pasien masuk ke rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Ini semua bergejala dan yang harus menjadi kewaspadaan masyarakat luas adalah tadi okupansinya sudah mencapai 75,19%. Jadi pasien yang dirawat adalah sejumlah 4.509 pasien," ucap Humas RSDC Wisma Atlet Letkol M Arifin kala ditemui di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/6/2021).

Data pasien di Wisma Atlet Kemayoran dalam kurun tiga hari menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 9 Juni, tingkat keterisian tempat tidur mencapai 53,73% atau 3.221 pasien yang dirawat.

Baca Juga: Keterisian Tempat Tidur Wisma Atlet Tembus 67%

Kemudian selang satu hari, jumlah pasien yang dirawat meningkat sekitar 7%, sehingga tingkat hunian menyentuh 60% atau 3.626 pasien. Di tanggal 11 Juni, pasien terus bertambah hingga tembus 4.000 pasien dengan tingkat keterisian 67,05%. 

Klaster penelusuran kontak pemudik dan acara silaturahmi pascalebaran jadi penyumbang peningkatan pasien terbanyak di rumah sakit yang beroperasi pada Maret 2020 lalu. Beberapa di antaranya adalah klaster keluarga dari kelurahan Ciracas dan Cilangkap, Jakarta Timur.

Namun tak hanya dari wilayah Jakarta Timur, hampir seluruh puskesmas di wilayah Jakarta terus mengirimkan pasien rujukan bahkan mencapai 10-15 pasien per harinya.

Ini bukan pertama kalinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran sempat mengalami fenomena serupa saat pascalibur natal dan tahun baru 2021. Kala minggu ketiga Januari 2021, angka keterisian tempat tidur sempat tembus 80%.

Oleh karena itu, pihak pengelola akan menerapkan skema serupa untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Tiga skema yang disiapkan meliputi jumlah tenaga kesehatan, jumlah tempat tidur, dan pengoperasian tower Wisma Pademangan.

Baca Juga: Google Maps Bisa Tampilkan Lokasi Vaksin Covid-19 di Jakarta, Ini Caranya!

Dalam kesempatan yang sama, Arifin menjelaskan tak akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang saat ini berjumlah kurang lebih 2.000 orang. Kemudian, jumlah tempat tidur akan ditambah sehingga kapasitas awal RSDC Wisma Atlet yang berjumlah 5.994 pasien bisa bertambah menjadi 8.000 pasien.

"Tower yang ada selama ini kan tawarkan 5.994 dan itu diisi dua tempat tidur. Artinya nanti, kalau harus 3 bed sehingga bisa menaikkan kapasitas RS, ya bisa menaikkan sekitar 20% dari 5 ribu- 8 ribu total," ujarnya.

Opsi pengoperasian Tower 8 Wisma Pademangan juga terbuka lebar jika angka penambahan pasien terus tinggi seperti saat ini. Dalam dua hari ke depan, persiapan pengalihfungsian Tower 8 akan dilakukan.

Pasalnya hingga saat ini, tower itu difungsikan menampung warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara asing (WNA) yang baru saja kembali dari luar negeri atau menampung para repartriat.

"Kita terpaksa memakai tower 8 ini, ada rencana seperti itu. Jadi mungkin nanti siang akan dilakukan pengecekan lapangan untuk tower 8, karena masih ada PMI yang dikarantina di sana. Perlu waktu tentunya ya mungkin 1 hari atau 2 hari ya," ucap Arifin.

Baca Juga: Gratis! Ini Detail Syarat dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 DKI Jakarta untuk 18 Tahun ke Atas

 

Penulis : Diana Valencia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU