> >

Raih Gelar Doktor, Ibas Yudhoyono Paparkan Empat Temuan Baru Pembiayaan Pariwisata

Peristiwa | 11 Juni 2021, 06:39 WIB
Edhy Baskoro Yudhoyono saat sidang promosi doktor secara virtual (Sumber: Kompas.com)


JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah menjalani sidang promosi doktor dengan judul "Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif",  Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas berhak menyandang gelar Doktor (S3) dari  Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis (10/6/2021).


Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama, dan Alumni Dodik Ridho Nurrochmat menyampaikan hasil putusan sidang promosi doktor yang dijalani Ibas.

Baca Juga: DPD Partai Demokrat Kalbar Siap Dukung AHY Maju dalam Pilpres 2024

"Setelah mendengar keterangan dan pertimbangan komisi promosi, atas nama Institut Pertanian Bogor, dengan ini saya mengucapkan selamat kepada Saudara Edhie Baskoro Yudhoyono, atas selesainya program doktor, dengan kebaruan dan keunggulan disertasi saudara, dan tentu saja gelar doktor yang akan saudara raih," kata Dodik dalam sidang yang disaksikan secara virtual melalui channel YouTube Edhie Baskoro Yudhoyono, Kamis (10/6/2021).

Dalam sidang promosi doktornya, anggota Komisi VI DPR ini memaparkan penelitian  destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. 

Saat memaparkan disertasinya, Ketua Fraksi Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa Labuan Bajo dikenal memiliki potensi wisata, tetapi kondisi ekonominya justru tidak sejahtera. 

"Kawasan pariwisata Labuan Bajo merupakan destinasi pariwisata super prioritas yang memiliki keindahan alam, budaya, dan hospitality. Namun, (Labuan Bajo) belum sejahtera karena tingkat kemiskinan relatif tinggi," kata Ibas.

Dalam penelitiannya, pariwisata Labuan Bajo belum optimal dalam kesejahteraan masyarakat. Ibas menuliskan persentase kemiskinan di Labuan Bajo sebesar 18,01 persen, dengan pendapatan per kapita Rp 11,92 juta per tahun, dan indeks pembangunan manusia (IPM) terkategori rendah 63,50. 

Dalam penelitian ini,  Ibas menjelaskan  empat novelty (temuan baru).

Baca Juga: Partai Demokrat Minta PDIP Pertontonkan Sikap yang Lebih Kenegarawanan

Pertama, pemanfaatan data primer usaha pariwisata di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo. Pada pemanfaatan data primer, usaha pariwisata masyarakat Labuan Bajo untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik usaha, aspek finansial, kemitraan dan organisasi, serta adopsi teknologi. 

Kedua, penyertaan aspek inklusi keuangan, kemitraan dan organisasi, serta adopsi teknologi dalam upaya meningkatkan pendapatan usaha di kawasan pariwisata Labuan Bajo.

Ketiga,  bahwa kawasan pariwisata Labuan Bajo yang inklusif, dapat dicapai melalui peningkatan investasi.  Ia menilai, pariwisata Labuan Bajo yang inklusif tidak hanya mengandalkan pembiayaan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Keempat, strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pengembangan pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo disusun dengan melibatkan pendapat para pakar dan pemangku kebijakan.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU