> >

Dapat Picu "Long Covid" , Tekanan Psikis Mesti Diperhatikan Penyintas

Kesehatan | 4 Juni 2021, 06:23 WIB
Seorang penyintas Covid-19, Tadjeri Soelaiman (95) menerima bantuan dan dukungan dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. (Sumber: Pemerintah Kota Pontianak.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyintas Covid-19 mulai saat ini mesti lebih waspada terhadap tekanan psikis, karena diketahui dapat menyebabkan "Long Covid".

Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara Raden Said Sukanto, dr Yahya SpP mengatakan bahwa menjaga kesehatan mental itu perlu dilakukan oleh pasien yang telah sembuh dan dinyatakan negatif dari virus corona.

Menurut dr Yahya, selain menjaga fisik agar selalu sehat dengan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, dan rutin olahraga, kesehatan jiwa juga tak kalah pentingnya.

"Jadi, kalau pasien mudah tertekan perasaannya, maka akan ada titik lemah dalam keshatan mentalnya. Seperti depresi dan gampang nervous, yang menjadi salah satu faktor Long Covid ini," ujar Dokter Spesialis Paru tersebut.

Baca Juga: Amerika Serikat Segera Bagikan 80 Juta Dosis Vaksin Covid-19, 75 Persen Melalui Program COVAX PBB

Dalam diskusi KCPEN yang digelar virtual, Kamis (3/6/2021), dr Yahya menjelaskan beberapa tips untuk memupuk pola hidup yang jauh lebih baik dan sehat pasca terinfeksi Covid-19.

Mulai dari makan makanan yang banyak mengandung nutrisi, olahraga yang rutin, istirahat yang cukup, minum vitamin, hingga segera kontrol ke dokter spesialis jika memiliki komorbid atau penyakin penyerta.

"Misalnya kontrol ke dokter jantung, sebagaimana baiknya jika punya riwayat penyakit jantung. Kalau punya diabetes atau penyakit kencing manis segera kontrol ke dokter penyakit dalam,'" jelasnya.

Semua itu, pun guna mencegah beban pikiran yang kemungkinan juga menjadi penyebab Long Covid. Meski sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Baca Juga: Tolak Pemakaman Jenazah dengan Prokes Covid-19, Warga Bantul Akan Dites Swab Massal

Namun banyak penyintas mengeluhkan atau masih merasakan gejala sisa Covid-19, seperti sesak, nyeri sendi, batuk, anosmia atau tidak bisa membau, diare, dan nyeri otot.

Kelompok usia lansia serta pasien dengan penyakit komorbid seperti penyakit jantung dan paru kemudian menjadi kelompok yang rentan mengalami Long Covid.

Selain itu, disebutkan pula laki-laki dengan kebiasaan merokok lebih memiliki kecendrungan terkena Long Covid.

"Memang kebanyakan laki-laki. Salah satu yang menjadi faktor utama adalah kebiasaan merokok. Itu juga ikut memperberat gejala terhadap adanya infeksi Covid-19," ungkapnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU