> >

Menteri PPPA Harap Sekolah Perempuan Uhamka Jawab Tantangan Masa Kini

Sosial | 3 Juni 2021, 23:52 WIB
Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) saat meluncurkan Program Sekolah Perempuan (Sumber: Dok Uhamka)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Bintang Darmawati berharap program sekolah perempuan dapat menjawab tantangan perempuan dan anak di masa kini.

Hal itu diungkapkan Menteri PPPA, Bintang Darmawati saat menghadiri kegiatan grand launching program sekolah perempuan yang diadakan bersamaan dengan webinar, Kamis (3/6/2021).

Adalah Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) yang meluncurkan Program Sekolah Perempuan tersebut.

Menteri PPPA Bintang Darmawati mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada PSGPA Uhamka yang telah menggelar kegiatan dan program itu. 

"Rangkaian kegiatan yang sangat penting dalam menjawab tantangan perempuan dan anak di masa kini. Semoga dapat memberikan hasil maksimal bagi upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia,” ujar Darmawati.

Baca Juga: Uhamka Kembangkan Big Data untuk Evaluasi Waktu Subuh dan Kalender Islam

Kegiatan yang diikuti lebih dari 500 partisipan ini diselenggarakan secara daring via Zoom Meeting serta disiarkan langsung melalui channel Youtube PSGPA Uhamka.

Ketua PSGPA Uhamka, Prof. Yoce Aliah Darma menyampaikan bahwa PSGPA Uhamka menjadi pusat studi yang unggul dalam melakukan terobosan pengarusutamaan gender dan perlindungan anak di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan Al Islam Kemuhammadiyahan.

“PSGPA mendirikan sekolah perempuan Uhamka yang bersifat nonformal dengan lima muatan kurikulum di antaranya bidang AIKA, bidang komunikasi, bidang pendidikan anak, bidang kesehatan, dan bidang ekonomi. Dengan narasumber dan fasilitator para dosen Uhamka serta praktisi di bidangnya dengan model pembelajaran andragogik dan project based learning (PBL),”  kata Yoce kepada Kompas.tv

Di antara narasumber yang berkompeten di bidangnya menghadirkan Bunyamin selaku Wakil Rektor IV Uhamka yang membahas tentang "Ibu Sebagai Madrasah Keluarga".

Selain itu, ada pula Jasra Putra selaku Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) atau Wakil Ketua MPS PP Muhammadiyah dengan bahasan gerakan nasional ayah hebat.

Lalu hadir pula Arvie A. Pravitasari, owner @justarvie dengan pembahasan "Menjadi Orang Tua di Era Milenial".

Rektor Uhamka, Gunawan Suryoputro mengatakan, Uhamka jelas memiliki komitmen yang ditunjukkan dengan berbagai kegiatan yang dipelopori oleh PSGPA. 

Di antaranya, kata dia, PSGPA telah merumuskan regulasi dan kebijakan penanganan kampus kekerasan khususnya yang terjadi di civitas akademika di kampus. 

"PSGPA juga telah bekerja sama dan menjadi pelopor untuk mengembangkan kurikulum bersama prodi-prodi yang terdapat di Uhamka," ungkapnya.

Selain itu, menurut Gunawan, PSGPA terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi civitas akademika di bidang penanganan bantuan psikologi, konselor, teman sebaya, edukasi terkait masalah reproduksi dan kesehatan serta penanganan kekerasan berbasis gender melalui pelatihan serta webinar yang relevan.

“Semoga ikhtiar kita sebagai kampus responsif gender dan kampus anti kekerasan senantiasa menjadi bagian dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas," ujar Gunawan.

Baca Juga: Untuk Misi Kemanusiaan, Uhamka Terjunkan Tim Medis dan Logistik Bantu Korban Bencana di Sulbar

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU