Pengamat Intelejen Ini Anggap Kasal Yudo Margono Layak Gantikan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI
Sosok | 3 Juni 2021, 13:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun akhir tahun 2021 ini. Nama-nama kandidat penggantinya mulai bermunculan termasuk Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono salah satunya.
Laksamana Yudo Margono bersaing dengan sejumlah nama lainnya yang juga punya peluang menjadi Panglima TNI seperti Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa hingga Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro berpendapat, Laksamana Yudo Margono lah sosok yang layak untuk menduduki kursi Panglima TNI. Soal loyalitas, tak ada yang bisa membantah loyalitas Kasal ke-27 ini.
“Seluruh tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya selalu dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik dan paripurna " ujar Ngasiman, Rabu (2/6/2021).
Ia pun mengulas, rekam jejak atau track record ini dibuktikan Yudo bahkan jauh sebelum dirinya menjadi Kasal.
Baca Juga: Tiga Jenderal Kandidat Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Siapa Saja?
Misalnya ketika Yudo menjabat sebagai Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1), Yudo dengan kesigapannya memimpin Satgas Laut dalam SAR pencarian bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada tahun 2019.
Dengan kesigapan satgas dibawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR pesawat nahas tersebut.
"Kesuksesan pada saat menjabat Pangkoarmada 1 menghantarkannya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 (Pangkogabwilhan 1)," ungkap Simon, sapaan akrabnya.
Sebagai Pangkogabwilhan 1, yang merupakan organisasi baru TNI untuk mengantisipasi tantangan keamanan ke depan, wilayah kewenangannya bukan hanya di laut tetapi meliputi darat, laut dan udara. Tentunya tantangan dan permasalahan yang dihadapi semakin besar.
“Menjalani jabatan ini pun bukan masalah yang besar bagi sosok Yudo Margono," kata dia.
Dengan wawasan dan pengalamannya memimpin, Yudo berada posisi terdepan di kisruh perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah China. Berulang kali ia memerintahkan kapal-kapal TNI untuk melakukan penegakan hukum di wilayah yang masuk hak berdaulat Indonesia tersebut.
"Sebagai Pangkogabwilhan 1, ia punya pengalaman membawahi AD, AL dan AU," tutur Simon.
Simon menjelaskan bahwa saat virus corona merebak di berbagai penjuru dunia dan Indonesia harus memulangkan WNI dari Wuhan, Yudo kembali dipercaya untuk memimpin proses rehabilitasi di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna.
Tak hanya itu, ABK kapal pesiar yang diobservasi di Kepulauan Seribu juga dikomandoi olehnya.
Baca Juga: Membuka Aturan Hukum Pergantian Panglima TNI, Benarkah Dipilih Presiden dengan Tradisi Angkatan?
Pemerintah lalu membangun Rumah Sakit Darurat (RSD) di Wisma Atlet Kemayoran. Setelah beroperasi, Yudo juga dipercaya memimpin operasional RSD sampai akhirnya diserahkan ke Pangdam Djaya Mayjend TNI Eko Margiyono. Begitu juga dengan RSD Pulau Galang, Yudo juga yang mengomandoi.
Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV