> >

Jelang 1 Juni, Mari Mengenal Lokasi Bersejarah Lahirnya Pancasila

Sosial | 31 Mei 2021, 22:45 WIB
Gedung Pancasila (Sumber: Kementerian Luar Negeri)

Sebelum sidang pertama BPUPKI, Soekarno sudah merenungkan gagasan mengenai dasar negara Indonesia ketika masa pengasingannya di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1934 hingga 1939.

Tepatnya di rumah pengasingan yang terletak di Jalan Perwira, Kampung Ambugaga, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, NTT.

Bersama istrinya Inggit Garnasih, anak angkatnya yaitu Ratna Djuami, dan mertuanya yaitu Ibu Amsi, Soekarno menghabiskan waktu pengasingan di bangunan sederhana tersebut dengan mempersiapkan Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara Indonesia.

Baca Juga: Menyoal TWK Pegawai KPK, Begini Kata Romo Benny Staf Khusus Ketua Pengarah Ideologi Pancasila

Kemudian, kini di Kelurahan Rukun Lima, Ende berdiri Taman Perenungan Bung Karno dengan patung Bung Karno duduk merenung di bawah pohon sukun sembari menatap ke arah laut.

Tak jauh dari taman tersebut, dengan berjalan kaki, wisatawan pun akan tiba di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, seperti dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Masih terawat dengan baik, di bagian depan rumah, pengunjung dapat melihat benda peninggalan Bung Karno yang masih tersimpan, seperti setrika, ketel, piring-piring, tongkat, lampu, dan biola.

Sementara, di ruang tamu tersimpan sebuah meja marmer dan dua buah kursi rotan yang digunakan oleh Bung Karno menerima tamu-tamunya.

Baca Juga: Urgensi Pancasila masuk dalam kurikulum

Begitu juga dengan ruang tidur Bung Karno, yang berada di bagian tengah, masih tersusun seperti sediakala dan menyimpan gantungan pakaian, lemari pakaian, ranjang, dan gantungan pakaian berkaki.

Selanjutnya, ketika melangkahkan kaki ke halaman belakang rumah, pengunjung dapat melihat sumur, kamar mandi, dan dapur yang masih terlihat seperti tempo dulu.

Selama berkeliling di rumah pengasingan Bung Karno, wisatawan seakan-akan diajak kembali mengenang bagaimana perjalanan hidup Bung Karno di rumah tersebut.

Tekad kuat Bung Karno untuk menjalani kehidupan di Ende yang jauh dari keramaian dan penjagaan ketat pemerintah Hindia-Belanda, begitu tergambar jelas dari penampakan rumah tersebut.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU