Bantah Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet, Pemerintah: Jangan Sebar Berita dari Sumber Tidak Kredibel
Kesehatan | 28 Mei 2021, 23:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Wiku Adisasmito meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima.
Dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal resmi. Hal tersebut disampaikan Wiku Adisasmito terkait video vaksin mengandung magnet.
“Dari contoh ini kita dapat sama-sama belajar untuk tidak langsung menyebar berita maupun informasi yang sumbernya tidak kredibel,” kata Wiku Adisasmito dalam keterangannya Jumat, (28/5/2021).
Lebih lanjut, Wiku mengingatkan penyebaran berita bohong dapat menghalangi kerja pemerintah untuk menangani Covid-19.
Baca Juga: Video Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet Hoax, Begini Penjelasan Satgas
“Kesalahan kita dalam menyebarkan informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks,” ujarnya.
“Dan ini tentunya akan menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia,” tambah Wiku.
Wiku kemudian memastikan video viral yang menyebutkan vaksin mengandung magnet sebagai berita bohong. Wiku menegaskan vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet.
“Contohnya ialah isu terkait vaksin Covid-19 yang mengandung magnet. Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet,” tegasnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mengandung Mikrocip Magnetik, Kemenkes: Itu Hoax
Dalam penjelasannya, Wiku menuturkan koin bisa saja menempel di kulit. Hal itu disebabkan karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya.
“Sehingga menimbulkan daya magnet,” ujarnya.
Dalam pernyataannya terkait perkembangan Covid-19, Wiku mengatakan ada tren kenaikan kasus Covid-19 pasca libur Idulfitri yang disusul oleh tingginya mobilitas penduduk.
Wiku mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk terus siaga dan disiplin dalam menaati protokol kesehatan.
“Karena kesiapsiagaan adalah kunci untuk dapat berhasil menghadapi perubahan situasi yang mungkin terjadi secara cepat dan signifikan,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV