> >

Soal Konflik Ganjar Pranowo dengan PDIP, Pengamat: Partai Mungkin Anggap Ganjar Lakukan Offside

Politik | 27 Mei 2021, 16:00 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari di Hotel Harris, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019) (Sumber: Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan terus memantik respon.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menganggap Ganjar melalukan offside kaitannya dalam perspektif pencalonan presiden (capres) tahun 2024 mendatang.

“Soal pro kontra Ganjar Pranowo ini, saya melihat ada dua perspektif. Pertama sisi pencapresan dan perspektif lain terkait cara-cara komunikasinya,” tutur Qodari dalam keterangan yang diterima KompasTV, Kamis (27/5/2021).

Untuk perspektif pertama yakni soal pencapresan, Qodari mengatakan bahwa Bambang ‘Pacul’ Wuryanto selaku Ketua DPD PDIP Jateng sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) partai tersebut menyebut bahwa untuk pencapresan masih menunggu keputusan atau perintah dari Megawati Sukarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

“Jadi ketika Ganjar bergerak ke arah capres atau tidak ada perintah dari Bu Mega ya itu dianggap offisde,” tuturnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo yang Populer Melawan Puan Maharani yang Berkuasa

Lalu terkait perspektif kedua, ungkap Qodari, terutama dalam hal menyangkut cara berkomunikasi antara Ganjar Pranowo dengan Ketua DPR RI Puan Maharani yang dianggap kurang berkenan.

“Harus diingat bahwa ini PDI Perjuangan di mana trah Bung Karno posisinya sangat spesial lalu Jateng itu kandang banteng. Sementara Mbak Puan ini kan boleh dibilang penguasa PDIP jadi mungkin ada batas-batas aturan atau cara komunikasi yang digariskan oleh Mbak Puan atau Bambang Pacul (panggilan Bambang Wuryanto) yang tidak sesuai dengan cara komunikasi Mas Ganjar,” papar Qodari.

Lebih lanjut Qodari menilai, situasi yang dialami Ganjar Pranowo dengan partainya juga cukup unik.

“Dan tentu saja ini menarik karena dengan Pak Jokowi misalnya, lalu dengan Fx Hadi Rudyatmo, dan Gibran, lalu dengan Hendrar Prihadi Walikotanya Semarang, konfilk ini tak terjadi. Padal sama-sama Jateng,” paparnya.

Baca Juga: Jagokan Ganjar dengan Sandiga Uno di Pilpres 2024, Relawan Jokowi Anggap Bakal jadi Duet Maut

Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, polemik PDIP tengah memanas setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak diundang oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam acara temu kader PDIP se-Jawa Tengah di Semarang pada Sabtu (22/5/2021) lalu.

Dalam memberikan arahan kepada kader PDIP se-Jateng, Puan Maharani melontarkan sindiran meskipun tanpa menyebut nama.

Puan mengatakan, seharusnya sosok pemimpin tak hanya eksis di media sosial, melainkan di lapangan.

"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed," kata Puan.

Dalam perkembangan politik saat ini, elektabilitas Ganjar Pranowo memang terus meningkat terkait Pilpres 2024.

Baca Juga: Jokowi Anggap PPKM Tak Efektif, Ganjar Pranowo: Saya Usul Seluruh Kabupaten Kota Jawa Bali Ikut PPKM

Di sisi lain, beredar informasi bahwa Puan Maharani juga memiliki keinginan untuk berkompetisi pada Pilpres 2024 mendatang.

Penulis : Gading Persada Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU