> >

Usai Gerhana Bulan Total, Pesisir Jakarta Banjir Rob, BKMG: Waspada, Terjadi Hingga 30 Mei 2021

Peristiwa | 27 Mei 2021, 07:32 WIB
Tangkapan layar video yang menampilkan detik-detik air laut naik ke permukaan dan membanjiri Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara, Rabu (26/5/2021). Banjir rob tersebut muncul usai berlangsungnya gerhana bulan total. (Sumber: akun Instagram @merekamjakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Gerhana bulan total (GBT) terjadi pada Rabu (26/5/2021) malam. Pasca GBT, sejumlah daerah di pesisir Jakarta langsung banjir rob.

Rekaman video yang diunggah akun Instagram @merekamjakarta memperlihatkan detik-detik terjadinya rob di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara.

Tampak air laut naik dan masuk ke areal pelabuhan. Tampak pula dari sebuah video yang menunjukkan sebuah truk tronton berjalan perlahan menembus banjir rob.

“Banjir rob terjadi di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 21.00 WIB,” tulis akun tersebut dalam keterangannya yang dikutip KompasTV, Kamis (27/5/2021).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang sudah mengeluarkan peringatan terkait potensi rob di wilayah pesisir ibu kota pada 28 hingga 30 Mei 2021.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, dalam konferensi pers usai pemantauan gerhana bulan total perigi di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu, memastikan bahwa Jakarta masuk dalam 11 lokasi yang berpotensi terjadi rob.

"Ada 11 wilayah yang BMKG petakan berpotensi terjadi banjir rob yang hari dan jamnya tidak sama di antara wilayah-wilayah yang kami petakan tadi. Ada yang 26 hingga 27 Mei saja, ada yang justru mulai 28 Mei seperti Jakarta Utara dan Banten hingga 30 Mei," kata Agus.

Baca Juga: Pemprov DKI Siagakan Pompa Air Antisipasi Banjir Rob akibat Gerhana Bulan Total

Ia mengatakan, potensi rob tersebut memang berkaitan dengan fenomena gerhana bulan total perigi yang berlangsung di Indonesia pada Rabu malam.

"Berbarengan dengan gerhana bulan total ini atau fenomena 'super blood moon' bahwasanya ada fenomena potensi banjir rob atau banjir pesisir terhadap wilayah Indonesia," kata Agus.

Ia menjelaskan, berdasarkan pemantauan BMKG sejak 24 Mei dan dipertajam pada 25 Mei, terdapat angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer per jam di beberapa perairan Indonesia.

Fenomena tersebut mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang utamanya di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, perairan barat Sumatera, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ketinggian gelombang mencapai tiga meter.

Baca Juga: Siap-siap! BMKG Sebut 34 Wilayah di Indonesia Ini Bisa Lihat Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021

Bersamaan dengan itu, adanya fenomena "super blood moon" berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Selain Jakarta dan Banten, sembilan wilayah lain yang berpotensi rob adalah Sumatera Utara (26 Mei), Batam (26 Mei), Jawa Tengah (29-31 Mei), Jawa Timur (26-29 Mei), Kalimantan Barat (26 Mei), Nusa Tenggara Timur (26-28 Mei 2021), Sulawesi Utara (26 Mei), Maluku (26 Mei), dan Papua (26 Mei).

Potensi banjir tersebut secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar-muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir serta tambak garam dan perikanan darat.

Baca Juga: Fakta Gerhana Bulan Total Hari Ini yang Bertepatan dengan Hari Raya Waisak 26 Mei 2021

Namun dia meminta masyarakat tidak panik dan tetap tenang karena fenomena tersebut merupakan fenomena astronomis yang muncul setiap bulan.

"Kami mengimbau agar kita bersama-sama meningkatkan kewaspadaan bagaimana kita melihat lingkungan kita bersama dalam menyiapkan upaya mitigasinya terhadap ancaman banjir pesisir ini," tandas dia.

Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU