Satgas Covid-19 Tegaskan Kasus Pembekuan Darah Tak Terkait Vaksin AstraZeneca
Kesehatan | 26 Mei 2021, 16:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan kasus pembekuan darah tidak ada kaitannya dengan vaksin AstraZeneca.
Wiku kembali mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 tidak menurunkan dampak penyakit lain yang sudah diderita penerima vaksin, selain Covid-19.
"Harap menjadi catatan bahwa vaksin Covid-19 tidak menurunkan angkaa kematian atau angka kesakitan akibat penyakit selain Covid-19," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (25/5/2021).
Dia menjelaskan penyakit pembekuan darah atau yang disebut dengan tromboemboli ini terjadi ketika pembuluh darah yang terlepas dan terbawa aliran darah.
"Kondisi ini dapat menyumbat pembuluh darah lain," jelas dia.
Baca Juga: Kemenkes Akan Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca, Terbukti Ampuh untuk Varian Baru Covid-19?
Tromboemboli vena, sambung Wiku, merupakan penyakit kardiovaskular paling sering terjadi di dunia.
Oleh sebab itu, Jubir Satgas Covid-19 ini menyebut kondisi itu sangat mungkin terjadi secara bersamaan ketika penderita menerima vaksin.
"Kejadian ini bukan tidak mungkin terjadi secara bersamaan, namun tidak berhubungan dengan vaksinasi," tegas Wiku.
Lebih lanjut, Wiku meminta para petugas kesehatan untuk dapat memastikan penerima vaksin sepenuhnya dalam kondisi sehat sebelum menerima vaksin.
"Satgas mengimbau agar para petugas kesehatan yang melakukan vaksin dapat melakukan proses screening secara teliti sebelum dan menyelurh seusai kaidah yang telah ditetapkan," jelas dia.
Baca Juga: Kalbar Terima Tambahan Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca
Tidak hanya kepada petugas, Wiku juga meminta calon penerima vaksin untuk melakukan deteksi dini sebelum jadwal vaksinasi.
Para calon penerima diimbau untuk dapat melakukan pengecekan di fasilitas kesehatan guna memastikan kondisi penerima dalam keadaan sehat.
Wiku juga mengingatkan calon penerima vaksin untuk menjawab pertanyaan dengan jujur saat dalam tahap screening pra-vaksinasi.
Baca Juga: Komnas KIPI Otopsi Jezanah Pemuda yang Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV