> >

Pengamat: PDIP Dihadapkan Pada Pertarungan Popularitas dan Struktural dalam Rivalitas Ganjar-Puan

Berita utama | 24 Mei 2021, 13:55 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat gelar halalbihalal virtual di Puri Gedeh, Minggu (24/5/2020). (Sumber: KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) dinilai telah dihadapkan pada rivalitas popularitas dan struktural untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut tergambar dari persaingan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani yang sama-sama kader PDI P dan ingin maju Pilpres.

Pernyataan itu dikemukakan oleh Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti menjawab pertanyaan Kompas.TV, Senin (24/5/2021).

“Ini perlombaan dua pendekatan, popularitas sebagai efek pemilihan langsung dan struktural sebagai konsekwensi merajalelanya nepotisme politik. Ini yang tengah terjadi di internal PDIP,” kata Ray Rangkuti.

Baca Juga: Pengamat: Manuver PDI-P Terhadap Ganjar dapat Menjadi Bumerang dan Memberikan Citra Negatif

Bagi Ray, PDI Perjuangan tidak perlu menutupi persaingan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Menurut Ray, persaingan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani secara alamiah akan terjadi.

“Bukan guyonan, bukan pula rekayasa. Dua pendekatan ini tengah berlomba untuk mendapatkan yang terbaik,” ujarnya.

“Pendekatan pertama (Popularitas) dilakukan oleh Ganjar Pranowo, sementara jalan struktural dilakoni oleh Puan Maharani. Dan dua jalan ini akan sulit bertemu, bahkan sebaliknya akan lebih banyak menimbulkan gejolak,” lanjut Ray.

Baca Juga: Disentil PDIP Kerena Terlalu Aktif di Medsos, Ini Isi YouTube Ganjar Sepekan Terakhir

Ke depan, kata Ray, besar kemungkinan langkah politik Ganjar Pranowo akan terganjal di internal PDIP.

“Karena pendekatan popularitas cenderung ke luar, sementara struktural lebih ke dalam. Oleh karena itu, besar kemungkinan Ganjar Pranowo akan terhalang untuk mendapatkan panggung di internal,” ujarnya.

“Sebisa mungkin keterlibatan Ganjar Pranowo di dalamnya akan dibatasi,” tambah Ray Rangkuti.

Baca Juga: Survei Puspoll Capres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul, Disusul Anies Kemudian Ganjar

Meski demikian, Ray menuturkan kans Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024 masih terbuka. Jika mencermati keputusan terdahulu Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri, sambung Ray, Mega saat ini lebih mementingkan kepentingan popularitas ketimbang struktural.

“Ibu Mega sudah beberapa kali mendahulukan popularitas dibandingkan dengan pendekatan structural,” ujar Ray.

“Jika Puan Maharani hanya mampu mendulang popularitas di bawah 5% misalnya, ya berat untuk naik. Beda kalau pilihannya (Puan Maharani) jadi Cawapres, mungkin bisa saja didukung,” tambahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU