BPOM Bersama KIPI Lakukan Investigasi Keamanan dan Mutu Vaksin Covid AstraZeneca Batch CTMAV547
Update corona | 19 Mei 2021, 11:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan investigasi bersama Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan Komda KIPI terkait keamanan dan mutu vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Hal tersebut sebagaimana tertulis dalam rilis resmi dari BPOM, Rabu (19/5/2021) sebagai respons terkait penghentian sementara vaksin Covid-19 AstraZeneca batch CTMAV547.
Selain itu juga, BPOM menyatakan untuk kehati-hatian sesuai dengan kerangka regulatori, maka suatu produk yang sedang dalam proses investigasi penggunaannya harus dihentikan sementara.
Baca Juga: Menkes: 3 Kasus KIPI AstraZeneca Sedang Diteliti
Adapun investigasi yang juga turut mengidentifikasi aspek mutu, BPOM akan melakukan uji sterilitas dan toksisitas vaksin AstraZeneza CTMAV547. Pasalnya vaksin dengan nomor bets tersebut diduga menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Khususnya untuk mengetahui jaminan mutu saat pendistribusian dan penyimpanan serta untuk menjamin konsistensi jaminan mutu produk sesuai hasil lot release yang telah dilakukan sebelum vaksin diedarkan," terang BPOM dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Efek Samping dari Vaksin AstraZeneca
Sementara itu, terkait efek samping vaksin AstraZeneca yang dapat menyembabkan pembekuan darah. BPOM lebih lanjut menjelaskan kejadian tersebut sangat jarang terjadi. Menurut kajian European Medicines Agency (EMA) pada tanggal 7 April 2021 dilaporkan dari pemberian 34 juta dosis vaksin terjadi 222 kasus.
"Kejadian ini jauh lebih rendah dibandingkan kemungkinan terjadinya kasus pembekuan darah akibat penyakit Covid-19 sebesar 165 ribu kasus per 1 juta (16,5 persen)," ucap BPOM.
Selain menginformasikan terkait investigasi yang sedang dilakukan, BPOM juga mengimbau kepada penerima vaksin AstraZeneca untuk menghubungi dokter atau sarana pelayanan kesehatan, apabila mengalami KIPI seperti sesak nafas, nyeri dada, kaki membengkak, dan nyeri perut terus menerus.
Baca Juga: Fakta Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 yang Dihentikan Sementara
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV