> >

Anita Wahid Heran, Gusdurian Seperti Tata Khoiriyah Tak Lolos TWK KPK: Dia Komitmen Rawat Kebangsaan

Hukum | 13 Mei 2021, 00:45 WIB

"Dia secara aktif membantu merintis dan membesarkan Jaringan GUSDURian. Didikan langsung mbak Alissa. Jadi, kalau soal wawasan kebangsaan udah nggak perlu diragukan lagi," ucap Anita.

Lebih lanjut, Anita mengatakan, bahwa Tata mengabdi di KPK sejak 2017 sebagai staf humas. Menurutnya, Tata sosok pekerja keras. Tak jarang ia rela begadang jika ada OTT KPK.

Ketika dikabarkan tak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK, Anita menuturkan, saat itu Tata menduga karena menjadi salah satu yang tak setuju dengan kebijakan pemerintah terkait revisi UU KPK.

"Dia (Tata) bilang dia dikabarkan termasuk di antara 75 orang yang akan disingkirkan lewat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)," kata Anita.

Baca Juga: Sujanarko: Tujuan Awal Asesmen Wawasan Kebangsaan untuk Pemetaan, Bukan Penonaktifan Pegawai KPK

Adapun Anita mengaku kaget saat mengetahui Tata tidak lolos TWK KPK. Anita juga mengaku bahwa dirinya, kakaknya beserta ibundanya merupakan pihak yang juga tidak setuju dengan revisi UU KPK.

"Saya kaget sekali. Bagaimana mungkin ada anak GUSDURian yang dipertanyakan wawasan kebangsaannya? Dia bilang nggak tahu alasan spesifiknya, tapi dia menduga karena tidak setuju dengan kebijakan pemerintah terhadap revisi UU KPK," ucapnya.

"Posisi yang sama dengan yang saya ambil. Juga yang diambil oleh Ibu saya, mbak Alissa, dan Nay. Iya, kami semua tidak setuju dengan revisi UU KPK, dan secara terbuka pernah menyatakan itu."

Lebih lanjut, Anita menepis soal tuduhan kadal gurun (kadrun) yang dialamatkan kepada Tata. Anita menegaskan, Tata bukanlah sosok yang mudah disusupi ajaran radikal.

Baca Juga: Direktur KPK: Hampir Seluruh Orang yang Menjabat Ketua KPK Berubah Mentalnya Jadi Sombong

"Tata jelas bukan kadrun. Jelas bukan orang yang mudah disusupi ajaran-ajaran radikal. Sampai saat ini komitmennya terhadap toleransi dan kebebasan beragama masih sama kuatnya seperti dulu," katanya.

"Lalu karena apa? Kinerjanya? Jelas nggak, tuh. Saya kenal atasannya, dan dia happy sekali dengan kinerja Tata."

Menurut Anita, Tata merupakan sosok pribadi yang sangat kuat. Karenanya, Anita yakin Tata tak bakal mudah terpengaruh dengan polarisasi.

"Ini cerita tentang Tata. Tata yang sangat kuat, sehingga tidak terpengaruh radikalisasi. Juga tidak terpengaruh polarisasi," kata Anita.

Baca Juga: Berpegang Putusan MK, Yudi Purnomo Berharap Seluruh Pegawai KPK Dilantik Jadi ASN

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU