Wiku Adisasmito Sebut 324 Zona Oranye Covid-19 Didominasi Daerah Tujuan Pemudik
Berita utama | 11 Mei 2021, 15:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, per tanggal 9 Mei 2002 ada 12 kabupaten kota yang berada di zona merah dan 324 kabupaten kota di zona oranye.
Wiku menuturkan, jumlah kabupaten kota di zona oranye didominasi oleh kabupaten kota yang berasal dari provinsi tujuan mudik.
“Seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat,” kata Wiku Adisasmito dalam keterangannya seusai Rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga: Stop Penularan Covid-19, Wiku Adisasmito: Jangan Melakukan Silaturahmi Fisik
“Ini harus menjadi perhatian kita mengingat di provinsi-provinsi ini penularan lebih mungkin terjadi dengan cepat,” tambahnya,
Untuk itu, sambung Wiku, pemerintah daerah diharapkan segera menindaklanjuti himbauan ini dengan membentuk peraturan kepala daerah.
“Semoga dengan dilaksanakannya keputusan ini bersamaan dengan peniadaan mudik maka penularan akan semakin terkendali dan angka kasus covid-19 tidak kembali naik,” tutup Wiku.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Instruksikan TNI-Polri Tegas dan Konsisten Tegakkan Kebijakan Peniadaan Mudik
Terkait gambaran gambaran kasus aktif Covid-19 di sejumlah wilayah yang menjadi target calon pemudik, Wiku menyebut Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada TNI dan Polri untuk bersikap tegas dan konsisten menegakkan kebijakan peniadaan mudik.
“Pemerintah mengapresiasi peran TNI dan Polri yang sudah hadir di ruang publik dalam mengantisipasi masyarakat yang tetap melakukan mudik di tengah masa pelarangan mudik pada saat ini yang sedang berlangsung hingga tanggal 17 Mei 2021,” kata Wiku Adisasmita.
“Pemerintah meminta TNI-Polri tetap tegas dan konsisten dalam menegakkan kebijakan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tambah Wiku.
Baca Juga: 5 Hari Peniadaan Mudik, Kakorlantas Sebut Volume Kendaraan Menuju Jateng dan Jatim Turun 60 Persen
Selain itu, Wiku mengatakan rapat terbatas juga memutuskan seluruh tempat wisata yang berada di zona merah dan orange akan ditutup.
“Sedangkan tempat wisata yang berada di zona kuning dan hijau akan beroperasi dengan pembatasan maksimal 50% dari kapasitas. Hal ini merupakan komitmen Pemerintah untuk mewujudkan komitmen yang terkendali,” katanya.
“Sekaligus pemulihan ekonomi saya meminta kepada pengelola lokasi pariwisata di zona kuning dan hijau untuk berkoordinasi dengan Satgas di daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan oleh pengunjung,” tambahnya.
Baca Juga: Selama Pelarangan Mudik, 3.688 Kendaraan Diputar Balik Satlantas Polres Sleman
Dalam pernyataannya, Wiku kemudian meminta kepada Kepala Daerah dan Satgas di daerah untuk melakukan sosialisasi yang baik kepada masyarakat terkait pelaksanaan kegiatan ibadah saat Hari Raya Idul Fitri.
Seperti halnya takbiran salat Ied dan halal bihalal sesuai dengan surat edaran Menteri Agama nomor 7 tahun 2021.
“Maka kegiatan takbiran hanya dapat dilaksanakan di masjid secara terbatas dengan maksimal 10% dari kapasitas masjid dan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Selanjutnya pelaksanaan salat Ied di daerah dengan zona merah dan orannye agar dilakukan di rumah,” ujarnya.
Baca Juga: Epidemiolog UGM Sebut Tes Acak Pemudik Tak Bisa Jadi Rujukan Kasus Covid-19, Ini Alasannya
“Sedangkan di daerah dengan zona dan hijau dapat dilakukan di masjid dan lapangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan maksimal jamaah yang hadir tidak boleh melebihi 50% dari total kapasitas masjid atau lapangan,” tambahnya.
Kemudian terkait silaturahmi dalam rangka Idul Fitri, Wiku menyarankan agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat.
“Tidak kegiatan open house atau halal bihalal di lingkungan kantor atau komunitas,” tegasnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV